SATULIS.COM, BUTON TENGAH – Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Buton Tengah (Buteng) Sulawesi Tenggara (Sultra) La Andi, S.Sos mengatakan kalau olahraga memiki sifat mempersatukan. Sebab, olahragawannya dituntut untuk menang secara jantan dan kalah secara terpuji.
Hal ini disampaikan oleh La Andi, saat membuka kejuaraan kasti terbesar di Buteng, yang bertempat dilapangan J Wayong, Lombe, Minggu (26/02/2023) sore.
“Seorang olahrahagawan disebut pahlawan karena ia berhasil membawa harum nama kelompoknya,” ujar ketua KONI, La Andi dalam sambutannya.
“Itulah yang dimaksud bahwa olahraga itu bersifat mempersatukan,” tambahnya.
Dengan turnamen olahraga, ia mengajak untuk terus merawat semangat sportifitas meskipun kadang kala perselisihan acap kali menghampiri dilapangan.
Olehnya itu, sebagai pemimpin KONI Buteng ia ingin mengembalikan marwah keolahragaan yang mungkin sebagian orang ditafsirkan lain.
“Sebagai ketua KONI, saya ingin kembalikan marwah itu. Pertama, sehat jasmani dan rohani. Kemudian sehat akal pikiran serta sehat hatinya,” katanya.
“Karenanya, disini para pemain dituntut untuk mampu bekerjasama dengan kelompoknya untuk dapat memanfaatkan waktu dan mengelola tantangan menjadi peluang. Akhirnya kebugaran fisik dan mental pun bisa terjaga,” terangnya.
Sementara itu, ketua panitia kejuaraan, Yusuf Mbate, dalam kesempatannya mengatakan kalau kegiatan tersebut dimaksudkan sebagai ajang silaturahim sesama masyarakat Buteng.
Sehingga ia meminta agar para peserta lomba dapat bermain sportif dan jujur.
“Karena sikap sportif dan jujur akan membawa dampak positif terhadap kita semua,” kata Yusuf Mbate.
Diketahui, kegiatan kasti se-Buteng itu diikuti sebanyak 12 club atau kelompok yang tersebar di beberapa Kecamatan dengan memperbutkan puluhan juta rupiah. (Adm)
Penulis: Arwin
Editor : Gunardih Eshaya