SATULIS.COM, BUTON TENGAH – Pemerintah Kabupaten Buton Tengah (Buteng) Sulawesi Tenggara (Sultra) melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P&K) terus berbenah dalam meningkatkan mutu pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
Hal tersebut tentu sesuai dengan keinginan pemerintah pusat sebagaimana tertuang dalam Permendikbudristek Nomor 11 tahun 2022.
Agar sejalan, dinas PK Buteng terus berbagi perkembangan informasi pendidikan kepada BPMP Sultra sebagai lembaga yang memiliki tugas melaksanakan penjaminan dan peningkatan mutu pendidikan di Sultra.
Salah satu upaya berjenjang yang dilakukan dinas PK saat ini yakni melakukan peningkatan kualitas pembangunan sarana prasarana pendidikan.
“Kita terus melakukan berbagai upaya dalam peningkatan kualitas pembangunan bidang pendidikan seperti perlengkapan sarana dan prasarana,” ucap kadis PK Buteng, Abdullah saat di konfirmasi, Selasa (28/03/2023).
Selain itu, tambahan alat atau media bantu ajar berupa chromebook terhadap 58 sekolah diberikan untuk mendukung iklim pendidikan yang baik di negeri 1000 gua tersebut.
“Peningkatan sarana prasarana, pemkab Buteng juga mendistribusikan alat bantu ajar sebanyak 580 crhomebook untuk para siswa. Sementara guru ada 118 leptop,” katanya.
Pendistribusian itu, lanjut Abdullah, bertujuan untuk mendukung digitalisasi sekolah dan platform sekolah merdeka.
Untuk bisa mendukung digitalisasi sekolah, dinas melakukan peningkatan kompetensi pengajar maupun pengawas sekolah melalui kursus dan pelatihan.
“Peningkatan mutu itu bukan sesuatu yang mudah. Upaya yang dilakukan pemda sekarang terus meningkatkan kompetensi SDM pengajar. Peningkatan ini sejalan dengan peningkatan sarana belajarnya juga,” terangnya.
Terakhir, disebutkan kalau ditahun 2023 ini, pemda buteng akan menerapkan kurikulum merdeka. Dalam kurikulum itu, pendidik diberi keleluasaan menciptakan pembelajaran berkualitas sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan belajar peserta didik.
“Kita sudah beberapa kali melatih para kepala sekolah dan pengawas terkait implementasi kurikulum sekolah merdeka. Tak tanggung untuk melatih mereka dihadirkan langsung pemateri handal dari para guru sekolah alam Indonesia,” ungkapnya.
“Model pelatihannya mempraktekkan pelaksanaan kurikulum merdeka, mempelajari bagaimana cara melaksanakan proyek profil pelajar pancasila karena selama ini hanya teori dan sekarang langsung praktek,” kunci Abdullah. (Adm)
Penulis : Arwin
Editor : Gunardih Eshaya