SATULIS.COM, WAKATOBI – Ribuan ibu hamil dan menyusui di Kecamatan Wangi-wangi dan Kecamatan Wangi-wangi Selatan, Kabupaten Wakatobi, mendapat bantuan paket sembako ANC (Antana Care), kerja sama Pemerintah Daerah Kabupaten Wakatobi dengan Yayasan Doktor Share Indonesia, Jum’at (25/8/2023).
Pembagian paket sembako ANC tersebut menyasar di tiga puskesmas, yakni puskesmas Wangi-wangi selatan, puskesmas Wangi-wangi, dan Puskesmas waetuno dengan nilai paket sekitar Rp500 ribu per paketnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Wakatobi, Muliadin, menyatakan paket ANC di tujukan kepada untuk ibu yang sedang hamil dan menyusui yang pernah mengikuti kelas ibu hamil dan pemberian paket sembako bagi ibu hamil dan menyusui baru pertama kali di lakukan.
“Ada 1050 paket ANC dengan nominal Rp 500 ribu per paketnya dengan jumlah anggaran kurang lebih Rp 600 juta,” ujarnya.
Menurutnya pemerintah saat ini sangat peduli atas pembangunan kesehatan di kabupaten Wakatobi, Pemda menginginkan seluruh masyarakat bisa terlayani dengan maksimal melalui merdeka sehat.
“Tentunya program atau Bantuan paket sembako ini tidak serta merta datang begitu saja, tampa upaya dan komitmen dari pak Bupati bekerjasama dengan dokter share,” ungkapnya.
Sementara itu Koordinator ANC Doctor Share dr. Ghereetha Sihaloho mengungkapkan dari hasil pelatihan dan pendampingan yang dilakukan Doctor Share dalam satu tahun adalah, kunjungan ibu hamil ke Posyandu dan puskemas meningkat.
Dikatakan, cakupan puskesmas yang mengadakan kelas ibu hamil meningkat drastis, dari 0 puskesmas menjadi 16 puskesmas. Cakupan ASI eksklusif meningkat, sebelumnya kurang dari 50 persen menjadi lebih dari 70 persen.
“Tentu saja dokter share nggak bisa tanpa bantuan dan komitmen dari Dinas kesehatan (Dinkes) Pemerintah daerah (Pemda). Kami mengapresiasi sebesar-besarnya untuk kolaborasi yang baik sampai hari ini, sehingga bisa berjalan dengan baik,” tuturnya.
Lebih lanjut Ia, berharap, semoga ke depan pelayanan kelas ibu hamil tetap berkomitmen, walaupun tidak melalui pendampingan secara langsung dari dokter share.
Mereka juga berharap, kelas ibu hamil itu bisa full sampai 16 puskesmas dan cakupan ASI eksklusif juga makin baik. Kendati itu berpengaruh kepada penurunan prevalensi yang lain salah satunya adalah stunting. (Adm)