SATULIS.COM, Buton Tengah – Pemerintah Kabupaten Buton Tengah (Buteng), Sulawesi Tenggara (Sultra), terus berpacu dengan waktu untuk meningkatkan pendidikan. Hal itu sebagaimana disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan beberapa waktu lalu agar pendidikan terus berjalan walaupun suasana pandemi corona atau covid-19 dengan membentuk kelompok belajar.
Pembelajaran itu di lakukan mengingat metode yang di lakukan sebelumnya di anggap kurang efektif, sehingga anak tidak mendapatkan haknya untuk memperoleh pengajaran.
Seperti yang di lakukan oleh Amzia SPd. Salah satu guru yang mengajar di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Mawasangka, pagi tadi harus menunggu sejumlah siswa yang akan di ajarinya.
Sebagai seorang guru, Ia tidak hanya mengandalkan teknologi sebagai panduan belajar siswa, sebab ada juga sebagian anak belum mampu mengoperasikan ponsel cerdas.
“Metode belajar kelompok ini lebih efektif dibanding daring, dimana anak bisa di pantau langsung perkembangan belajarnya,” ucap Amzia saat di konfirmasi usai memberi materi, Rabu (15/07/2020).
Ia mengakui, metode ini (kelompok) masih butuh adaptasi dari masing masing siswa dan kesabaran orang tua siswa mengingat siswa yang diajarinya saat ini masih kelas 1 SD.
“Iya saat ini kendalanya hanya proses adaptasi anak. Selain itu saya harus menunggu siswa lagi karena orang tua siswa harus mencari rumah gurunya. Mungkin ini awal saja, kedepan sudah tidak lagi,” harapnya.
Untuk mempermudah mengajar, dalam satu kelas Amzia, membagi siswa menjadi 2 kelompok dimana masing masing kelompok akan di isi selama 45 menit belajar.
Selain itu, trik yang di lakukan agar siswanya tidak jenuh, Amzia memilih lokasi terbuka untuk mengajar dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan seperti menyiapkan masker dan alat mencuci tangan sebelum dan sesudah belajar.
“Untuk materi ajar hari ini adalah bagaimana cara menulis. Selain itu, anak di edukasi untuk senantiasa menerapkan pola hidup sehat,” ungkapnya. (Adm)
Peliput : Arwin