SATULIS.COM, Buton – Bupati Buton, Drs. La Bakry, MSi menerima rekomendasi hasil dialog Cofee Break yang digagas Forum Komunikasi Pemuda (FKP) Buton di salah satu rumah makan di Pasarwajo, Buton.
Hasil dialog tersebut diserahkan langsung Ketua Umum FKP Buton, Muhammad Risman Boti, S.IP di ruang kerja Bupati Buton, di kompleks perkantoran Pemkab Buton, Takawa, Pasarwajo, Senin, 3 April 2020.
Dikatakan Risman, pihaknya telah merampungkan kesimpulan hasil dialog tersebut, kemudian menuangkan dalam bentuk rekomendasi yang dapat dijadikan sebagai pertimbangan Pemkab Buton dalam hal ini intansi teknis terkait untuk ditindaklanjuti.
“Inilah sumbangsih kami sebagai pemuda negeri ini dalam menyumbangkan pemikiran demi kemajuan Buton ke depan,” kata Risman, sekeluarnya dari ruang kerja Bupati Buton kepada beberapa awak media.
Menurut Risman, dialog yang melibatkan beberapa instansi terkait yang bertemakan pertanian tersebut mencakup lima poin penting.
Pertama, Dinas pertanian sebagai instansi teknis lebih intens berkoordinasi dengan dinas/OPD terkait. Karena banyak menjadi kendala dari kurangnya koordinasi, misalkan pembebasan lahan di desa. Kadang tidak diketahui sehingga perlu koordinasi.
Kedua, Pengembangan sektor pertanian membutuhkan pasar, baik di dalam daerah maupun di luar. Olehnya itu, Dinas Perdangangan sebagai instansi terkait bisa berkoordinasi dengan dinas pertanian, untuk mencari pasaran kebutuhan hasil pertanian.
Ketiga, Dinas UKM dan Koperasi. Saat ini, di Buton ada 144 usaha Koperasi tapi yang aktif hanya 30 koperasi. Ini salah satu penyebabnya, pasaran pertanian yang tidak berjalan. Sehingga perlu ada koordinasi dengan OPD terkait, khususnya Dinas Perdangangan,” katanya.
Keempat lanjut Risman, mengenai KUR (Kredit Usaha Rakyat) kredit pembiayaan modal kerja khusus untuk pertanian dari perbankan. Jika pasarannya jelas maka Bank Sultra sebagai mitra Pemerintah bisa dibantu.
Namun, koordinasi lintas OPD/ Dinas terkait sangat diperlukan. Kelima, Bappeda akan menjadikan hasil dialog lintas OPD tersebut untuk menyusun program kerja di Bappeda. Pasalnya, akhir dari semua dialog ini bisa dikatakan tergantung Bappeda untuk diusulkan pada pembahasan anggaran berikutnya
“Untuk meningkatkan hasil usaha pertanian tidak bisa hanya mengandalkan APBD. Namun harus gebrakan tersendiri untuk menarik minat swasta sebagai investor,” kata Risman.
Untuk itu pihaknya menyerahkan rekomendasi kepada bupati secara langsung. “Semoga bisa menjadi bahan pertimbangan,” sambungnya.
Bupati Buton, La Bakry, sangat merespon rekomendasi yang menjadi hasil dialog yang digagas pemuda tersebut.
“Pemkab bakal mendorong sektor pertanian, selain perikanan dan pertambangan yang menjadi ikon daerah ini,” katanya.
Masyarakat Buton kata Bupati selain menekuni pekerjaan sebagai nelayan juga sebagai seorang petani.
“Pertanian mendapatkan perhatian penuh dari pemerintah pusat, dua tahun terakhir kita akan mendorong sektor pertanian karena mayoritas Penduduk Buton selain nelayan juga adalah petani. Tentu saja dengan tidak menafikan sector-sektor lain,” ujarnya.
FKP Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara menggelar dialog yang dibingkai dalam Coffeebreak. Dialog bersama Instansi teknis lingkup Pmkab Buton tersebut membahas tentang pertanian di Kabupaten Buton, digelar di Rumah Makan Transit, Pasarwajo beberapa waktu lalu. Dialog tersebut dibuka langsung Bupati Buton, Drs. La Bakry, MSi. (Adm)