SATULIS.COM, Kendari – Tim SAR gabungan Basarnas Kendari memperluas wilayah pencarian seorang nelayan bernama Muhamadong (35), yang dilaporkan jatuh ke laut dari bagang saat mencari ikan di Perairan Timbala Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara sejak 12 Agustus lalu.
Kepala Basarnas Kendari Aris Sofingi mengatakan pencarian hari keempat kembali dilakukan dan difokuskan di empat wilayah dari lokasi kejadian kecelakaan (LKK) nelayan tersebut.
“Pencarian hari ini (15/8) dipimpin oleh Kasi Operasi Basarnas Kendari dengan membagi 4 sektor pencarian dengan wilayah pencarian meliputi Utara LKK, Barat LKK, Selatan LKK, dan menyisir pesisir selatan LKK sampai ke Boepinang,” kata Aris melalui siaran pers Basarnas Kendari yang diterima ANTARA, Sabtu.
Aris mengatakan operasi hari keempat pencarian nelayan hilang tersebut melibatkan 134 personel gabungan, yakni Rescuer Pos SAR Kolaka enam orang, Babinsa Desa Timbala satu orang, Polsek Raka II Bombana dua orang, SAR USN Kolaka lima orang, dan 120 orang nelayan.
“Alat utama yang digunakan dalam pencarian hari ini satu buah Rubber boat milik Basarnas dan 40 buah Longboat milik nelayan,” tutur Aris.
Sebelumnya, pada 12 Agustus 2020, Basarnas Kendari menerima informasi dari pemilik bagang bernama Jusman melaporkan bahwa adanya kondisi yang membahayakan manusia, yaitu satu orang jatuh dari bagang di Perairan Timbala Kabupaten Bombana sekitar 1 Nautical Mile dari pantai Timbala.
“(Saat itu) telah dilakukan pencarian oleh pihak keluarga dengan hasil nihil hingga informasi ini kami terima. Jarak tempuh sekitar 75,8 km dari Pos SAR Kolaka,” jelas Aris.
Lalu pada (12/8) pukul 05.18 Wita, Tim Rescue Pos SAR Kolaka diberangkatkan menuju LKK dengan menggunakan satu unit rescue car membawa satu unit rubber boat beserta peralatan pendukung keselamatan lainnya untuk memberikan bantuan SAR.
“Kronologi kejadian, pada 10 Agustus 2020 pemilik bagang Jusman bersama 6 orang rekannya, termasuk korban Muhamadong pergi melaut ke bagang apung 02 di sekitar perairan Timbala Kecamatan, Poleang Barat Kabupaten Bombana. Kemudian 12 Agustus dini hari sekitar pukul 00.08 Wita saat memutar bagang, korban terlilit tali lanjar dan terjatuh ke laut,” tuturnya. (adm)