SATULIS.COM, Buton Tengah – Karena tidak mendapatkan kepastian tentang kapan realisasi penyaluran dana covid-19 di Buteng, Lembaga Pemerhati Kebijakan Pemerintah (LPKP) Buton Tengah (Buteng) Sulawesi Tenggara (Sultra) yang tergabung dalam beberapa element Mahasiswa dan LSM Garuda akhirnya mendatangi kantor DPRD siang tadi, Selasa (18/08/2020).
Datang dengan maksud untuk menyalurkan aspirasi, ternyata kantor DPRD Buteng malah kosong tanpa penghuni.
Tampak hanya beberapa orang sekretariat yang ada saat aksi dari berbagai element mahasiswa tersebut.
Kesal karena tak seorang pun anggota DPRD berkantor, massa aksi pun melampiaskan kekesalan mereka sembari mengangkut beberapa meja dan kursi dari ruang kantor dewan untuk dibawa keluar ruangan.
“Ketahuilah, bahwa saat ini Buton Tengah sedang tidak baik baik saja. Yang jelas sampai saat ini DPRD tidak pernah mendengar atau menyerap aspirasi masyarakat,” kata Acank dalam orasinya.
Menurutnya, saat ini DPRD Buteng tidak menjalankan fungsi kontrolnya dengan baik terhadap mitranya.
“Fungsi DPRD harusnya mengontrol kebijakan pihak eksekutif, tapi sayangnya anggota DPRD tidak menjalankan fungsi itu. Ina inaku, ama amaku yang ada di Lakudo harus tau bahwa anggota DPRD kita tidak jalan,” terangnya.
Usai melakukan orasi dipelataran kantor DPRD, massa aksi kemudian melakukan penyegelan terhadap kantor dewan tersebut.
Dari pantauan SATULIS.COM dilapangan, selain ruang sidang yang di segel dengan memaku beberapa pintu masuk kantor menggunakan papan, tampak tulisan menghiasi area kantor.
Adapun tulisan yang berada didepan pintu masuk kantor DPRD yakni “janjimu tak seindah janji mantanku. Kami tak butuh janji, kami butuh kepastian”.
Selain itu ada pula tulisan “Drakor, karena DPRD Buteng lebih banyak drama” dan masih banyak lainnya lagi. (Adm)
Peliput : Arwin