SATULIS.COM, BUTON – Bupati Buton, Drs. La Bakry, MSi menghadiri Pesta Adat Bongkana Khopo di Desa Wambulu, Kecamatan Kapontori, Minggu (29/11/2020).
Didampingi sejumlah Kepala OPD Lingkup Pemkab Buton dan Forum Pimpinan Kecamatan Kapontori, rombongan Bupati Buton yang tiba di Desa Wambulu, disambut Tarian Mangaru.
Orang nomor satu di Kabupaten Buton ini juga sempat menyaksikan hasil panen masyarakat yang dipajang di pelataran tempat pesta adat.
“Atas nama pemerintah dan masyarakat Kabupaten Buton, menyampaikan selamat atas terselenggaranya pesta panen tahun ini sekaligus syukuran 13 tahun mekarnya Desa Wambulu,” kata Bupati Buton.
La Bakry juga menegaskan pada perangkat Desa Wambulu untuk memanfaatkan program-program yang ada di desa, guna dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi kemakmuran masyarakat Desa. Apalagi Desa Wambulu kaya akan potensi pertanian.
“Saya melihat tadi hasil panen berupa Ubi, yang luar biasa. Insya Allah kita tak akan kekurangan pangan. Desa Wambulu dapat jadi daerah penyulai pangan di Kabupaten Buton,” katanya.
Dalam kesempatan itu, La Bakry berjanji akan membangun Baruga di Desa Wambulu pada tahun anggaran 2021.
“Tahun 2020, Kelurahan Watumotobe yang mendapat Baruga. Insya Allah tahun depan Desa Wambulu. Proposal dan lahan tidak jadi masalah,” katanya.
La Bakry juga menegaskan agar semua masyarakat, utamanya desa Wambulu dalam menjalankan aktivitas untuk tetap memperhatikan prorokol Kesehatan. Pakai masker.
“Buton sekarang masih zona kuning. Sekarang tinggal 1 pasien Covid yang ada di Kabupaten Buton. Itupun kategori OTG,” katanya.
Semua itu, kata Bupati Buton berkat kerjasama semua pihak dalam memutus rantai penyebaran Covid 19 di Buton. Mulai dari Satgas Covid-19 Kabupaten,.hingga Kecamatan, Desa dan RW RT. Selama ini bahu membahu bekerja keras dan bersama mencegah penyebaran Covid-19 di Buton.
Ketua DPD Golkar Buton ini juga menyampaikan sekolah-sekolah di Buton sekarang telah mengadakan tatap muka. Daerah-daerah yang kategori zona kuning diperbolehkan untuk melaksanakan pembelajaran di sekolah dengan tatap muka, tetapi tetap menerapkan prokers secara ketat.
“Zona kunging sudah bisa tatap muka, dengan persetujuan orang tua. Siswa harus rajin cuci tangan. Mandi pakai sabun sebelum ke sekolah, dan tetap memakai masker. Sebelum masuk ruang kelas, harus cuci tangan. Bgitu juga keluar dari kelas harus cuci tangan,” tegas Bupati Buton. (Adm)