SATULIS. COM, Buton Tengah – Pemadaman listrik di Buton Tengah (Buteng) Sulawesi Tenggara (Sultra) akhir akhir ini cukup meresahkan warga tak terkecuali masyarakat Mawasangka raya dan sekitarnya.
Pasalnya, beberapa usaha yang dibuat oleh masyarakat hampir sebagian bergantung pada listrik seperti diantaranya usaha percetakan maupun sejenisnya.
Tak hanya itu, padamnya listrik juga memicu hilangnya signal seperti yang terjadi di beberapa Kecamatan salah satunya Mawasangka.
Menanggapi hal itu, Dahniar, kepala ULP PLN Mawasangka menuturkan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Buteng akibat gangguan yang terjadi.
Saat ini pihaknya terus melakukan perbaikan terhadap beberapa instalasi jaringan akibat lhujan dan angin (kondisi alam) di daerah Watulea Kecamatan Gu.
“Jadi pemadaman beberapa hari termaksud hari ini akibat kejadian 2 hari lalu yang lampunya padam sejak pukul 3 sore hingga pukul 9 malam. Saat itu kabel yang ada di Watulea meledak dan terbakar akibat percikan air yang masuk kedalam bangunan sehingga mengenai kabel power/induk (kabel yang terbakar sebesar 20 Kv) yang langsung dari pembangkit, ” tutur Dahniar saat di temui di ruang kerjanya, Selasa (19/01/2021).
Sehingga kabel yang terbakar oleh pihak PLN dilakukanlah pergantian. Agar tidak menimbulkan pemadaman yang lama, kemudian pihaknya mentaktisi dengan melakukan jumper yang bersifat sementara.
“Kita lakukan jumper agar tidak padam lama. Untuk sekarang, alatnya sudah ada (kabel yang terbakar) dan sementara lagi di kerja, ” katanya.
“Saya pastikan jika telah di lakukan perbaikan/pergantian terhadap komponen yang bermasalah maka akan kembali normal. Seperti yang kami sampaikan kalau lampu akan menyala pada pukul 16.00 Wita atau jam 4 sore, ” bebernya.
Kalaupun ada yang padam, masih kata Dahniar, itu bukan karena gangguan tekhnik melainkan gangguan alam seperti pohon tumbang atau dahan yang menimpa instalasi.
“Saat ini kan kita tau kondisi cuaca akhir akhir ini seperti hujan dan angin. Contohnya kemarin di Baubau ada pohon yang rubuh dan menimpa tiang sehingga mengakibatkan gangguan dan ini diluar kemampuan kita ya ” terangnya.
Saat ditanya daerah mana saja yang mengalami pemadaman akibat terbakarnya salah satu komponen listrik, mantan kepala PLN Buton itu mengatakan hampir semua (Kecamatan Gu, Kecamatan Lakudo dan Mawasangka Raya) selain dari Tolandona.
“Hanya Tolandona yang tidak, karena jalurnya terlewati. Tapi biasanya jika ada pekerjaan berat seperti ini jaringan dari Baruta langsung dilepas untuk mengantisipasi kemungkinan yang terjadi pada pekerja (tekhnisi) dilapangan, ” ungkapnya.
Sebelum mengakhiri perkataannya, Dahniar, berpesan kepada seluruh warga masyarakat Buteng di tengah kondisi cuaca yang tidak bersahabat, jika nanti ada masyarakat mendapati gangguan yang di akibatkan oleh alam (pohon tumbang menimpa tiang atau sejenisnya) agar segera menghubingi pihak PLN di layanan pengaduan dengan nomor 123.
Begitupun, jika ada warga yang mendapati rumahnya ada kendala/gangguan masalah kelistrikan agar melapor ke pihak PLN untuk mendapatkan penanganan.
“Misalkan ada kendala di rumah mulai dari meter ke tiang silahkan datang melapor kesini dan kalau jauh bisa menghubungi nomor tekhnisi. Jika ada warga yang mengambil tindakan sendiri itu dipastikan berbahaya dan resikonya bisa kena strom serta kena denda,” jelasnya.
“Bagi warga yang mengalami gangguan MCB pun harus melapor ke pihak PLN, nanti akan di ganti karena semua itu gratis begitupun ongkos kerjanya. Jadi kalau ada yang mengganti sendiri atau memindahkan meteran dipastikan itu akan kena denda,” pungkasnya.
Diketahui, bagi warga yang mengalami ganguan/kendala kelistrikan yang berat, pihak PLN ULP Mawasangka menyiapkan 2 nomor kontak yang bisa di hubungi yakni, 0823-3722-1838 atau 0821-8751-8429 (Adm).
Peliput : Arwin