SATULIS.COM, BUTON TENGAH – Keberadaan sejumlah Sekolah Taman Kanak-kanak / Pendidikan Anak Usia Dini (TK/PAUD) fiktif disejumlah wilayah guna memperoleh dana bantuan dari Kementerian, rupanya diinisiasi oleh oknum dalam Dinas Pendidikan Provinsi Sultra saat itu.
Hal itu diungkapkan langsung oleh Kadis Pendidikan Kabupaten Buton Tengah (Buteng), Abdullah, saat dikonfirmasi terkait keberadaan TK/PAUD fiktif diwilayahnya, yakni PAUD Mutiara Pesisir.
Sesuai alamat yang tertera, PAUD Mutiara Pesisir terletak di desa Baruta, Kecamatan Sangiawambulu, Kabupaten Buteng. Lembaga tersebut di duga telah menerima bantuan dari Kementerian pada tahun 2016 silam, namun tidak dibarengi dengan laporan pertanggungjawaban penggunaan anggaran.
Bantuan yang diterima yaitu bantuan matriks rintisan lembaga PAUD di daerah 3T (Tertinggal, Tedepan dan Terluar) dari Direktorat Jendral Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan.
“Nama lembaganya PAUD Mutiara pesisir, dan di tahun 2016 lalu menerima bantuan dari Kementerian sebesar Rp 47.500.000. Tapi setelah kita lakukan penelusuran kelapangan, rupanya sekolah ini tidak ada,” ucap Abdullah saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Selasa (08/06/2021).
Hal ini diketahui oleh pihaknya usai mendapat teguran dari Kementerian Pendidikan terkait pertanggungjawaban penggunaan anggaran.
Mendapat info itu, Diknas PK Buteng segera melakukan penelusuran siapa yang menjadi kepala sekolah (Kepsek) dan kemudian mencari kontak person. Hasilnya ditemukan jika sekolah tersebut dipimpin oleh Kepsek nama EM (Inisial).
Dari pengakuan pemilik lembaga atas nama EM lanjut Abdullah, diperoleh informasi bahwa sekolah fiktif tersebut dibangun atas arahan salah satu staf di Provinsi yang mengelola PAUD.
“Yang arahkan ibu ini (EM) menurut pengakuannya atas nama LB (Inisial). Dia ini (LB) merupakan salah satu staf di dinas yang mengetahui atau menangani bantuan ini,” bebernya.
Atas kejadian tersebut kemudian dinas PK Buteng melakukan langkah cepat dengan melakukan pertemuan dengan pihak Kementerian.
“Kita sudah komunikasikan hal ini dengan Kementerian dan dalam waktu dekat kemungkinan pihak inspektorat dari Kementerian Pendidikan akan langsung kelapangan,” ungkapnya.
Sementara itu Kadis PK Provinsi Sultra, Asrun Lio, saat di konfirmasi terkait keberadaan LB menuturkan bahwa kini LB sudah tidak berkantor lagi di dinas PK Provinsi.
“Sudah bukan lagi di dinas PK, sekarang dia (LB) sudah di Nakertras. Mungkin bisa langsung komunikasi dengan dia yang 2016 dulu sebagai pengelola,” kata Asrun.
Diketahui, adanya sekolah fiktif itu terjadi saat kepala dinas Pendidikan Buteng di pimpin oleh Dr Anzar yang kini menjabat sebagai kadis Dikmudora Buteng.
Berdasarkan informasi yang dihimpun oleh media ini, selain Buton Tengah (Buteng) sekolah fiktif tahun 2016 juga tersebar di beberapa daerah, salah satu diantaranya Buton Selatan (PAUD Mentari) yang terletak di desa Wacuala, Kecamatan Batu Atas.
Hingga berita ini tayang, LB, selaku pengelola PAUD dinas Provinsi Sultra di tahun 2016 belum terkonfirmasi. (Adm)
Peliput : Arwin
Editor : Gunardih Eshaya