SATULIS.COM, BUTON TENGAH – Tim Satuan Tugas (Satgas) Pencegahan penyebaran covid-19 Buton Tengah (Buteng), Sulawesi Tenggara (Sultra) minim koordinasi. Akibatnya lamban dalam penanganan pandemi virus.
Hal ini diungkapkan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buteng, Siruddin bahwa lambannya penanganan covid-19 karena kurangnya koordinasi sesama tim. Selain itu faktor lainnya karena tim gugus terlena dengan melandainya kasus covid itu sendiri.
“Memang diakui kalau kita tidak ada koordinasi yang baik pada masing masing satgas. Makanya kemarin pak Sekda minta segera dilakukan rapat koordinasi,” kata Siruddin saat di konfirmasi beberapa waktu lalu.
Maka itu kata Sirudin pihaknya melakukan rapat koordinasi. Menurutnya gerak covid sempat melambat khususnya di Buton Tengah, makanya ia mengaku terlena. Namun, dengan posisi Buteng masuk pada level 3 seperti kata Kemendagri, maka posko posko yang ada di desa akan dioptimalkan kembali.
“Pengoptimalan akan menjadi fokus dari tim dengan upaya tindakan melakukan tes covid-19 (testing), penelusuran kontak erat (tracing) dan tindak lanjut perawatan pada pasien covid (treatment),” jelasnya.
Kemudian Siruddin sempat menyinggung soal keramaian yang dilakukan oleh Pemerindah Daerah (Pemda) saat perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Buteng ke-7.
“Soal yang kemarin itu (perayaan Hut Buteng) pasti ada benturan di masyarakat. Kita paham bahwa kemarin itu karena belum keluar intruksi Menteri Dalam Negeri dan lagian saat itu Buteng masih level 1,” katanya.
Setelah keluar intruksi itu, jelas Sirudin maka ditetapkan bahwa Sultra terdapat 15 Kabupaten/Kota yang levelnya telah mencapai angka 3 diantaranya Buton Tengah. Olehnya itu, Ia mengintruksikan kepada seluruh tim gugus covid yang ada di Desa/Kelurahan agar kembali memantau warganya dari luar daerah dan melaporkan semua hasil dilapangan.
“Jadi level 3 PPKM di Buteng ini akan di fokuskan pada 3T tadi. Para kepala Desa dihimbau untuk memantau warganya yang datang dari zona merah,” terangnya. (Adm)
Peliput : Arwin
Editor : Basyarun