SATULIS.COM, BAUBAU – DPRD Kota Baubau melalui Komisi II, melakukan Inspeksi Mendadak (sidak) pada proyek pembangunan Stadion Utama Betoambari, Senin (4/9/2021). Proyek itu sendiri menelan anggaran daerah miliaran rupiah.
Ketua Komisi dua, Ardin Jufri, mengatakan, sidak dilakukan dalam rangka menindaklanjuti aspirasi yang disuarakan Aliansi Pemuda Pemerhati Lingkungan Hidup (APPLH), Senin (4/9/2021).
APPLH menilai bila kegiatan tersebut tak sesuai SOP. Pasalnya, tak ada kelengkapan APD dan K3 dalam proses pelaksanaan kerja.
Selain itu, mobilisasi material timbunan yang diangkut menggunakan truk berjatuhan di jalanan hingga membuat jalan menjadi licin. Tak hanya itu, debu material juga berterbangan hingga menyebabkan polusi disekitar.
“Apalagi disebelah stadion ini adalah pusat jajanan pujaserata. Kasihan jualan mereka. Inilah alasannya mengapa kami turun langsung ke lapangan,” ungkap Legislator Golkar itu.
Saat berada di lokasi, tak ada aktifitas pekerjaan seperti biasa. Sehingga dirinya belum bisa memastikan apakah kegiatan itu berjalan sesuai SOP atau tidak. Namun untuk amatan sementara, kegiatan itu sudah sesuai dengan SOP.
“Karena ini aspirasi, maka kami tetap akan terus memantau kegiatan ini,” tambahnya.
Di tempat yang sama, Plt. Kadis Pemuda dan Olah Raga Kota Baubau, Abdul Rahman, mengungkapkan bahwa dalam proyek tersebut terdapat tiga paket kegiatan. Ketiga paket tersebut yakni, pembangunan tribun, pembangunan lintasan dan pembangunan Lapangan.
Untuk paket lintasan dan lapangan itu dikerjakan oleh CV Takawa Mirza Pratama. Sedang tribun stadion dikerjakan, CV. Hasma Buton.
“Saya tidak tahu persis berapa anggarannya karena saya baru saja dilantik di Dispora ini. Yang pasti dengan perencanaannya kurang lebih Rp 3 miliar anggarannya,” ungkapnya.
Ia menegaskan, pada dasarnya, pihaknya bakal menyelesaikan seluruh polemik yang terjadi di lapangan.
Selain Ketua komisi dua, anggota DPRD yang turut hadir dalam sidak tersebut adalah, Yasin Mazadu dan Yumardin Haeruddin. (Adm)