SATULIS.COM, BAUBAU – Anda yang ingin membeli mobil dengan menggunakan jasa Sales harus lebih meningkatkan kewaspadaan. Belum lama ini terjadi penggelapan dana milik Customer di Toyota Kalla Cabang Baubau oleh salah satu karyawan kontraknya, B (inisial). Korbannya adalah seorang pengusaha asal Kota Baubau.
Kejadian tersebut bermula ketika pengusaha tersebut membeli satu unit mobil Toyota Alphard beberapa bulan lalu. Pembelian dilakukan tunai dengan menyetor kepada sales sebesar kurang lebih Rp. 1 miliar. Namun, oleh sales hanya disetorkan sebagian ke kas kantor.
Dikonfirmasi via handphonenya, korban S (Inisial) membenarkan hal itu. Menurut dia, kasus tersebut telah dilaporkan langsung oleh pihak Toyota Kalla Baubau dan kasusnya telah ditandatangani oleh Polres Baubau.
“Sudah di tahan (Pelaku). Alasannya sama polisi, uangnya dirampok. Tapi dia tidak jelaskan bagaimana kejadian dan dimana dirampok,” singkatnya, Jumat (15/10/2021).
Kepala Cabang Toyota Kalla Baubau, Chaidir Ali saat di konfirmasi tidak membantah. Dia menegaskan jika pelaku telah ditahan oleh Polres Baubau. Hanya saja, Chaidir tidak bisa menjelaskan lebih jauh tentang persoalan itu. Alasannya, saat kejadian, dia belum menjabat.
Demikian soal jumlah dana yang digelapkan, Chairil mengaku tidak tau persis. Sedangkan Sales B sendiri langsung dikeluarkan.
“Sekarang sudah ditahan di Polres. Diduga gelapkan uang nasabah untuk pembelian mobil Alphard. Beli cash mobil Alphard sekitar beberapa bulan lalu,” kata Chaidir, Sabtu, 16 Oktober 2021 via handphone.
Sesuai standar operasional, proses transaksi pembelian unit kendaraan harusnya dilakukan langsung di kantor cabang. Tapi, oleh sales tersebut menerima langsung uang dari nasabah tanpa datang ke kantor cabang untuk menerima bukti-bukti dokumen pembelian unit kendaraan tersebut.
Untuk pembelian dengan uang tunai langsung disetor ke kasir dan mendapatkan kwitansi asli. Sedangkan pembayaran transfer langsung ke rekening perusahaan.
“Yang dilakukan kemarin nasabah memberikan uang ke oknum untuk pembelian mobil. Tapi hanya sebagian yang disetor di kantor,” bebernya. (Adm)
Penulis : Gunardih Eshaya