SATULIS.COM, BAUBAU – Jadwal penetapan pemenang empat mega proyek jalan lingkar Kota Baubau yang seyogyanya diumumkan pada tanggal 2 November, terpaksa mengalami penundaan. Penundaan pengumuman baru akan dilakukan pada tanggal 4 November.
Dari penelusuran Satulis.com pada situs di website LPSE Kota Baubau, penundaan itu disebabkan adanya penambahan waktu evaluasi administrasi, kualifikasi, teknis dan harga serta penundaan pembuktian kualifikasi.
“Penyesuaian Jadwal Oleh Pokja Pemilihan III, Pokja Masih Membutuhkan Waktu Evaluasi Administrasi, Kualifikasi, Teknis, dan Harga,” bunyi dalam history perubahan jadwal di website LPSE Kota Baubau.
Terkait penundaan jadwal pengumuman pemenang lelang tersebut, Kasubag Pembinaan dan Advokasi Pengadaan Barang dan Jasa, Sumardin tidak membantah adanya perubahan jadwal pengumuman pemenang lelang. Ia menilai perubahan jadwal dalam proses lelang merupakan hal yang biasa.
Lanjut Sumardin, dalam proses lelang ada kewenangan Pokja dan Penyedian Barang. Untuk proses evaluasi merupakan kewenangan Pokja yang dilakukan pada saat proses penawaran.
“Jadi jadwal awal evaluasi itu enam hari, kemudian ditambah tiga hari. Dengan ditambanya jadwal evaluasi itu secara otomatis jadwal yang lainnya ikut mundur, termasuk pengumuman dan penetapan pemenang,” jelas Sumardin, saat ditemui di kantornya, Rabu 3 November 2021.
Seperti diketahui, Pemerintah Kota (Pemkot) Baubau, telah melakukan tender pada empat pekerjaan itu. Masing-masing, Peningkatan jalan lingkar ruas 2 Waborobo-Batupoopi dengan pagu anggaran Rp 41.660.803.880, Peningkatan jalan lingkar ruas 2 Bukit Asri-Batupoopi dengan pagu anggaran Rp 40.423.956.090. Kemudian peningkatan jalan lingkar ruas 2 Sorawolio-Bukit Asri dengan pagu anggaran Rp 40.044.499.770 dan peningkatan jalan lingkar ruas Bungi-Sorawolio tahap IV dengan pagu anggaran Rp 43.935.903.386.
Dari penelusuran Satulis.com pada situs LPSE Kota Baubau, untuk pekerjaan Peningkatan Jalan Lingkar Ruas Bungi – Sorawolio Tahap IV dengan kode tender 3784405, sebanyak 46 perusahaan ikut mendaftar. Dari jumlah itu, hanya 4 perusahaan yang memasukkan penawaran. Di urutan pertama, PT Meutia Segar dengan nilai penawaran Rp. 35.118.139.892,38. Urutan dua PT. Rajasa Tomax Globalindo, nilai penawaran Rp 35.121.463.600,70. Urut tiga, PT Putra Nanggroe Aceh dengan nilai penawaran Rp. 39.908.888.000,00. Urutan empat, PT Garugga Cipta Pratama, nilai penawaran Rp 40.914.746.253,20.
Untuk proyek Peningkatan Jalan Lingkar Ruas 2 Bukit Asri – Batu Popi dengan kode tender 3795405, ada 42 pendaftar. Yang memasukkan penawaran hanya tiga perusahaan, dimana PT. Cikools Ara Prima menjadi penawar terendah, yakni Rp. 33.409.039.670,97. Menyusul PT. Putra Nanggroe Aceh, nilai penawaran Rp. 33.816.805.000,00 lalu PT. Meutia Segar dengan nilai penawaran Rp. 39.660.263.441,35.
Selanjutnya paket pekerjaan Peningkatan Jalan Lingkar Ruas 2 Sorawolio – Bukit Asri, kode tender 3794405. Tercatat 42 peminat, namun yang memasukkan penawaran hanya 5 perusahaan. Masing-masing PT. Putra Nanggroe Aceh dengan nilai penawaran terendah Rp 32.816.000.000,00. Lalu PT. Dian Perdana Karsa dengan nilai penawaran Rp. 33.930.528.051,01, PT Fatdeco Tama Waja Rp. 34.430.655.848,17, PT Adta Surya Prima Rp. 35.915.747.103,71 dan PT Merah Putih Alam Lestari Rp. 38.485.366.786,34.
Sementara pada paket proyek Pembangunan Jalan Lingkar Ruas 2 Waborobo – Batu Popi dengan kode tender 3796405, terdapat 41 peminat. Yang memasukkan penawaran hanya dua perusahaan, masing-masing PT. Putra Nanggroe Aceh Rp. 34.930.999.000,00 dan PT Mahardika Permata mandiri Rp. 40.582.485.743,71.
Dari empat paket proyek itu, terlihat PT. Putra Nanggroe Aceh ikut secara keseluruhan memasukkan penawaran, dimana pada dua paket, perusahaan itu menjadi penawar terendah. (Adm)
Penulis : Gunardih Eshaya