SATULIS.COM, WAKATOBI – Kurang lebih 31 rumah warga di Kabupaten Wakatobi yang berada di pulau wangi-wangi, rusak akibat di terjang angin kencang pada Kamis (23/12/2021) pagi.
Ke 31 rumah tersebut, 11 rumah di antaranya berada di kecamatan Wangi-wangi Selatan (Wangsel), tempatnya di kelurahan Mandati III, sekitar enam rumah rusak, Desa Mola Bahari empat, masing-masing akibat di terjang angin kencang dan satu rumah di Kelurahan Mandati I rusak akibat tertimpah pohon tumbang.
Sementara di Kecamatan Wangi-wangi, angin kencang menerjang 20 rumah, yakni di desa Sombu dua rumah, desa Wapia-pia 5 rumah rusak, baik di terjang angin maupun di timpah pohon tumbang. Sedangkan Waelumu 2 rumah, desa Waetuno 3 rumah, dan delapan rumah rusak, desa patuno 8 rumah, dimana kerusakan rumah tersebut disebabkan angin kencang.
Mengetahui adanya bencana tersebut, Bupati Wakatobi H Haliana SE turun langsung ke lapangan melakukan peninjauan di lokasi bencana, baik yang ada di Kecamatan Wangi-wangi maupun di Wangsel.
“Kita sangat prihatin dengan kondisi masyarakat, sejak kejadian tadi pagi kita jalan bersama BPBD, Satpol-PP, Dari pagi sampai sore kita masih di lokasi untuk mendeteksi masyarakat yang terkena dampak. Terutama yang ada di pulau Wangiwangi yang bisa dijangkau lebih cepat untuk ditindak lanjuti,” ungkap Bupati Wakatobi H Haliana SE, saat di temui usai melakukan peninjauan, Kamis(23/12/2021).
Dalam peninjauan tersebut, Bupati Wakatobi Haliana juga melibatkan instansi terkait, baik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Satpol-PP, Dinas Pemerintahan Desa (Pemdes), Camat, para kepala desa Dinas Lingkungan Hidup (DLH) yang membawahi kebersihan.
“Tujuan kita membawa tim adalah supaya kalau ada hal-hal yang sifatnya bisa kita kerjakan agar bisa ditangani lebih cepat. Mengevakuasi pohon-pohon yang menimpa rumah maupun barang-barang warga yang tenggelam ke laut,” ujarnya.
Dengan turun langsung ke para korban, Kata Haliana, bisa memberikan bantuan lebih cepat kepada warga dan juga bisa memberikan optimisme kepada masyarakat bahwa Pemerintah daerah (Pemda) hadir memberikan dan perhatian lebih kepada mereka yang tertimpa musibah.
“Tentu juga kita mengharapkan bisa lebih cepat bantuan-bantuan disalurkan. Demikian juga para kepala desa dan lurah agar segera berkomunikasi dengan warga terutama mendampingi supaya siap siaga, apalagi masa dari bulan Desember hingga Februari nanti adalah musim barat di Kabupaten Wakatobi,” beber Haliana.
“Dimana musim barat tersebut salah satu karakteristiknya apabila sudah menjelang pasang air itu akan selalu diikuti dengan awan gelap dan angin kencang serta hujan lebat. Kita semua harus siap, karena itu adalah siklus alamiah pergantian musim dari timur ke barat,” imbuhnya.
Sementara itu pada tempat yang sama, kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wakatobi, Muhammad Yusuf, menyatakan bahwa untuk data rumah yang terkena bencana masih bersifat fluktuatif.
“Untuk sekarang itu saja nanti perkembangan kita laporkan lagi, kita ini belum menerima laporan dari Wakatobi II Kaledupa,Tomia, Binongko ini kan baru Wakatobi I hari ini, biasanya pasca 1,2 hari ada juga laporan dari masyarakat, kadang kala juga respon dari pemerintah desa agak lambat melaporkan kepada BPBD, kita kan tidak punya tenaga di desa,” ungkapnya.
Menurutnya dari beberapa rumah yang terkena bencana tersebut, kerusakannya masih kategori ringan dan sedang, sedangkan rusak berat tidak ada.
“Kalau di waha itu bisa di katakan rusak ringan karena rata-rata hanya di bagian atapnya karena tidak sampai ke bangunannya sementara yang ada di desa mola tadi masuk dalam kategori sedang karena sebagian materialnya itu masih di gunakan. Itu hanya terbongkar konstruksinya tetapi materialnya masih bisa di pakai,” paparnya. (Adm)
Penulis : Arjuno