SATULIS.COM, BAUBAU – Cuaca ekstrem yang terus melanda selama beberapa bulan, menjadi salah satu penyebab terjadinya lonjakan harga barang, termaksud diantaranya sembilan bahan pokok (Sembako) yang ada di Kota Baubau.
Naiknya sejumlah harga barang tidak hanya dikeluhkan oleh masyarakat, tetapi juga para pedagang. Salah satu pemilik kios yang menjual sejumlah kebutuhan sehari-hari, La Ateng (37) ikut mengeluhkan adanya kenaikan harga.
Pria yang berjualan di jalan Wa Ode Wau, samping Akademi Perawat (Akper) Buton, Stadion Betoambari ini mengeluhkan lonjakan harga yang terjadi serentak secara tiba-tiba.
“Saya tidak tau apa penyebabnya dia naik, Semua naik serentak makanya itu yang bingung. Mie instan awalnya kita jual Rp 2.500, sekarang saya jual Rp 3.000. Semula satu dus hanya Rp 90 ribuan lebih, sekarang jadi Rp 100 ribuan. Minyak goreng harga 1 liter awalnya Rp 19.000 sekarang sudah Rp 22.000. Lebih parahnya lagi telur, awalnya saya beli satu Rak Rp 48.000 sekarang sudah Rp 60.000 satu Rak,” Sambungnya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Kota Baubau H. La Ode Ali Hasan, SE MSi melalui kepala bidang (Kabid) Perlindungan Konsumen dan Kemetrologian H. Nasir S.Pd mengatakan, secara keseluruhan harga barang naik, dan tidak hanya berlaku di kota Baubau bahkan di sejumlah daerah.
Lanjut H.Nasir, kenaikan harga di Kota Baubau menjadi pantauan dinas Perindag dalam setiap pekan dan hasil laporannya ke instansi terkait kemudian di bawa ke Wakil Walikota dan Walikota.
“Jadi setiap hari Senin sudah turun kelapangan jam 10, jam 11 sudah ada datanya. Termasuk kepala seksi yang turun langsung,” ungkapnya saat di wawancara di ruang kerjanya, Kamis, (06/01/2022).
Ia juga mengatakan, salah satu penyebab naik harga untuk kota Baubau di akibatkan oleh beberapa bulan yang lalu cuaca yang ekstrim sehingga penggiriman barang terlambat sampai ke distributor.
“Harga naik di akibatkan oleh terus menerusnya cuaca ekstrem,” tutup Nasir. (Adm)
Penulis : Firman