Jumat, November 22, 2024

Aneh! Program Pro Rakyat Bupati Wakatobi Dianggap Berbahaya

SATULIS.COM, WAKATOBI – Komisi III DPRD Sultra telah menggelar hearing bersama dengan PT. Pelayaran Darma Indah (PT PDI), Dinas Perhubungan Sultra, KSOP Kendari, Syahbandar Wangi-Wangi dan seluruh operator kapal (PT UKI dan PT Aksar). Hearing yang digelar tersebut terkait dengan penetapan tarif kapal Cantika Lestari 8F rute Wanci – Wa Ode Buri – Kendari yang lebih murah dari armada lainnya.

Padahal penetapan tarif kapal murah tersebut merupakan salah satu program Haliana-Ilmiati Daud saat kampanye dulu. Program tersebut pun mendapat sambutan positif dari masyarakat. Namun, mengundang reaksi berbeda oleh salah satu anggota DPRD Sultra asal Partai Amanat Nasional (PAN), Suwandi Andi. Tarif yang relatif lebih murah belasan ribu dari Pergub itu, justru dianggap berbahaya karena dapat menimbulkan persaingan usaha yang tidak sehat.

Suwandi menjelaskan, bahwa harga tiket Kendari – Wakatobi harusnya disesuaikan dengan Peraturan Gubernur (Pergub) karena kewenangan Bupati Wakatobi hanya mengatur tarif angkutan di Wakatobi (Wanci, Kaledupa, Tomia, Binongko) saja. Sedangkan, untuk tarif antar kabupaten/kota merupakan kewenangan gubernur.

“Maka Pergub tahun 2015 nomor 13 yang mengatur tentang besaran tiket dari Kendari – Wa Ode Buri sampai ke Wanci. Itulah 183 ribu,” ujar Suwandi.

Suwandi pun menuding Haliana sebagai Bupati telah menyalahgunakan kekuasaannya dalam mengatur tarif kapal. Apalagi, dengan alasan skema subsidi yang dilakukan pemerintah terhadap Cantika Lestari 8F. Hanya saja, jika memang skema tarif kapal tersebut di subsidi, maka ada aturan main yang mengikat hak tersebut. Apalagi, Wakatobi menurut Suwandi bukan lagi menjadi daerah terpencil.

“Salah lagi kalau Pak Bupati mau subsidi. Wakatobi sudah terkoneksi dengan kebutuhan nasional. Tidak boleh ada sewenang-wenang siapapun dia. Karena ini adalah kewenangan gubernur, maka dia turunlah ke peraturan gubernur terkait dengan besaran tiket di Sulawesi Tenggara ini,” ungkapnya.

Baca Juga :  Dua Warga Wakatobi Positf Rapid Test COVID-19

Sementara Bupati Wakatobi, Haliana menegaskan, kehadiran kapal murah tujuan utamanya adalah memperbanyak pilihan akses ke Wakatobi untuk menjawab keluhan masyarakat. Selain itu, kehadiran kapal murah juga merupakan salah satu janji politiknya saat kampanye dulu. Sehingga, masyarakat Wakatobi yang akan bepergian ke Kendari atau sebaliknya dapat menikmati sewa kapal murah tanpa ada kesulitan.

“Mempermurah dan mempermudah akses, diharapkan berdampak pada penurunan harga barang di Kabupaten Wakatobi. Selain itu, juga animo masyarakat untuk melakukan perjalanan bisa semakin tinggi,” tegasnya.

Selain itu, kemudahan lainnya, bagi masyarakat yang ingin menitipkan barang di Cantika Lestari 8F hanya diatok tarif tak lebih dari Rp20 ribu. Sementara, untuk penumpang pasien rujukan tidak dikenai biaya alias gratis. Hal serupa juga diberlakukan sama dengan kapal Cantika rute Wanci – Pasarwajo.

” Yang meninggal jangan lagi ada yang bayar sampai Rp15 juta. Semua kita gratiskan, ini bentuk CSR kita. Kenapa jam 5 tiba, bukan karena saya mau adu kecepatan tetapi saya juga hanya menjawab keluhan masyarakat,” ungkapnya.

Wahid, salah seorang warga asal Wangiwangi merasa terbantu dengan adanya kapal dengan tarif murah. Hadirnya kapal tersebut memberikan dampak yang positif bagi masyarakat setempat. Selain tarif yang ditawari lebih murah, juga ada banyak pilihan armada yang bisa digunakan.

“Pada akhirnya kami masyarakat kecil yang menikmati hadirnya kapal murah, banyak pilihan. Alhamdulillah diikuti oleh kapal-kapal lain, sehingga kita tinggal memilih mana yang nyaman untuk kita tumpangi dan mana yang pelayanannya bagus. Di samping itu kalau misal berangkat PP, sudah bisa mi kita menghemat sampai Rp50 ribu, kan lumayan,” singkatnya.

Penulis : Arjuno
Editor : Hariman

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

IKLAN

Latest Articles