SATULIS.COM, WAKATOBI – Bupati Wakatobi, Haliana kembali melanjutkan kunjungan kerjanya. Kali ini merupakan kunjungan kerja ke sembilan semenjak menjabat sebagai Bupati. Sasaran kali ini adalah Pasar Sore Palahidu yang terletak di Kecamatan Binongko.
Kunjungan ini juga dalam rangka Musrenbang bersama para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Wakatobi tingkat Kecamatan Binongko dan Kecamatan Togo Binongko. Kehadiran Bupati dan rombongan pun disambut riuh para pedagang.
Kehadiran Bupati yang juga didampingi Ketua Penggerak PKK Kabupaten Wakatobi langsung meninjau aktivitas masyarakat di Pasar Sore Palahidu. Bupati langsung mendengar apa yang menjadi aspirasi dari para pedagang sembari memborong jualan pedagang. Hasil borongan itu lalu dibagikan kepada masyarakat setempat.
“Kunjungan ini merupakan komitmen kita untuk merangsang pertumbuhan ekonomi. Terutama ibu-ibu yang ada di pasar agar memiliki omzet yang baik, tentu kunjungan-kunjungan begini juga kita selingi dengan gerebek-gerebek pasar seperti ini,” ujar Haliana saat dikonfirmasi disela-sela kunjungan kerjanya, kemarin.
Lebih lanjut, Haliana berharap kunjungan tersebut bertujuan untuk membangun komunikasi terkait kendala-kendala para pedagang, lokasi penjualan, serta bagaimana dengan omzet dan apa yang menjadi harapan para pedagang kepada Pemerintah Daerah (Pemda).
“Kalau tadi yang menjadi kebutuhan mereka seperti tenda dan penataan tempat jualan supaya lebih rapi, itu sesuatu yang baik. Kita saat ini dalam rangka Musrenbang, tentu kita menyerap dan menyaring aspirasi apa saja yang diusulkan dan yang menjadi kebutuhan masyarakat untuk kita adakan ke depan,” pungkasnya.
Sementara itu, salah satu pedagang, Wa Ariati bersyukur atas kunjungan Bupati Wakatobi dan rombongan. Pasalnya, barang dagangannya laris diborong oleh orang nomor satu di Wakatobi itu.
Hal senada juga diungkapkan Nurli asal Kelurahan Rukuwa. Pedagang roti ini
“Alhamdulillah, ikan kasoami dan tomat habis semuanya diborong pak Bupati,” ungkap Wa ariati pedagang dari desa Lakongga.
Hal yang sama juga di rasakan oleh semua pedagang, Nurli dan Marni. Pedagang roti asal Kelurahan Rukuwa dan Desa Kampo-Kampo mengaku selama berjualan, barang dagangannya tidak pernah Samapi habis. Terkadang, hanya memperoleh Rp20 ribu dari hasil berjualan.
Di kesempatan itu, keduanya berharap kepada pemerintah agar bisa melakukan penataan di Pasar Sore Palahidu dengan memfasilitasi tenda untuk para pedagang. Sehingga, kondisi pasar bisa terlihat lebih rapi dan bersih.
“Selain itu, Pasar Sore Taipabu dipusatkan di Pasar Sore Palahidu karena di sana ada pasar pagi dan sore. Maunya kami kalau bisa di pasar pagi di taipabu, pasar sore di Palahidu,” harapnya.
Penulis : Arjun
Editor : Hariman