SATULIS.COM, BAUBAU – Pelaksana tugas (Plt.) Wali Kota Baubau La Ode Ahmad Monianse, Selasa (8/3/2022) telah menghadiri serta membuka kegiatan Sosialisasi Penurunan Stunting dan Gerakan Pencegahan Pernikahan Anak Usia Dini (Cepak) di ruang Auditorium kantor Wali Kota Baubau.
Kegiatan yang diinisiasi oleh Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Baubau, berkolaborasi dengan Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) tersebut, dalam rangka Peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK Ke-50 Tahun 2022 tingkat Kota Baubau.
La Ode Ahmad Monianse dalam sambutannya berharap, agar melalui kolaborasi tersebut, akan ada penyamaan persepsi program antara Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dengan Tim Penggerak PKK dalam upaya menurunkan angka Stunting dan mencegah Pernikahan Anak Usia Dini di Kota Baubau.
“Atas nama Pemerintah Kota Baubau saya sangat mengapresiasi kolaborasi ini, tentu keberadaan dan kiprah PKK sangat dibutuhkan di Kota ini. Terlebih lagi ketika kita diperhadapkan dengan dinamika dan tuntutan kebutuhan masyarakat yang harus dipenuhi secara simultan,” ujar La Ode Ahmad Monianse.
Ketua Rajawali Garda Pemuda Indonesia (RGPI) Kota Baubau ini menambahkan, kegiatan Sosialisasi Penurunan Stunting yang diinisiasi oleh Tim Penggerak PKK bersama Bappeda tersebut sangat tepat dilakukan. Mengingat Kota Baubau saat ini menjadi salah satu lokus Stunting dari 17 Kabupaten/Kota di Sulawesi Tenggara.
“Pada gambaran nasional hari ini, angka Stunting di Indonesia mencapai 27 persen, artinya 3 sampai 4 kelahiran ada satu yang Stunting. Saya kira ini adalah sebuah warning buat kita semua, untuk bersama-sama membangun kolaborasi dalam upaya penurunan Stunting di Kota Baubau ini,” tuturnya.
Lebih lanjut La Ode Ahmad Monianse mengatakan, berbicara soal Stunting tidak hanya pada masalah kesehatan, namun jauh dari itu ialah membicarakan tentang masa depan bangsa. Di mana, hal tersebut sangat mengancam mutu generasi penerus bangsa. Karena anak yang kena Stunting, lebih dari setengah kapasitas hidupnya telah menurun.
Selain itu, anak yang terkena Stunting juga tidak bisa tumbuh secara optimal, baik pertumbuhan fisik, mental, maupun pertumbuhan otaknya. Untuk itu La Ode Ahmad Monianse berharap, agar Tim Penggerak PKK Kota Baubau terus membantu pemerintah, dalam upaya menurunkan angka Stunting di Kota Baubau.
“Kita tidak bisa mengharapkan apa-apa kalau anak-anak kita terkena Stunting, karena mereka sendiri tidak akan mampu menghadapi tantangan zamannya. Jadi saya kira kalau hari ini kita berkolaborasi untuk menyelamatkan anak-anak kita dari Stunting, sesungguhnya kita sudah berupaya menyelamatkan masa depan bangsa ini,” tutup La Ode Ahmad Monianse. (Adm)