Jumat, November 22, 2024

Korban Pemerkosaan di Malam Lebaran Alami Trauma, Tidak Ingin Lanjut Sekolah

SATULIS.COM, BAUBAU – Bunga (inisial) menjadi korban aksi bejat empat orang lelaki hidung belang. Salah satu dari empat orang tersebut, telah memperkosa wanita yang masih berstatus pelajar SMP. Sementara l, tiga lainnya tidak sempat melancarkan aksinya. Kejadian tersebut terjadi di Kecamatan Lea-Lea, Kota Baubau, sehari sebelum lebaran Idul Fitri, Senin (02/05/2022) sekitar pukul 15.30 WITA.

Bunga sampai saat ini masih trauma dengan kejadian tersebut. Apalagi, para pelaku sampai saat ini masih belum tertangkap. Ia tidak menyangka peristiwa naas itu akan terjadi pada dirinya. Entah, bagaimana nasib bunga jika seandainya keempat pria tersebut berhasil melancarkan aksinya. Karena, satu pelaku yang berbuat, sudah membuat Bunga hancur, ia trauma. Bahkan, ia tak ingin lagi melanjutkan sekolahnya.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Kota Baubau melalui Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA), Mardiana Aksa. Pihaknya sempat bertemu dengan korban di Polres Baubau. Bahkan, pihaknya mendampingi korban saat melakukan visum di Klinik Zafirah.

“Ada kejanggalan dalam kepribadian anak tersebut. Jujur, anak ini agak sedikit trauma, saat bercerita, sudah tidak ingin bersekolah,” beber Mardiana saat di wawancara di ruang kerjanya, kemarin.

Mantan Kepala Seksi Pembangunan di Kelurahan Kadolomoko itu menambahkan, untuk menangani korban seperti ini, membutuhkan tempat yang tenang. Mardiana mengaku akan menyiapkan Rumah Aman. Tujuannya, selama proses penanganan, dapa mengembalikan kepribadian korban, apalagi masih berstatus di bawah umur seutuhnya.

“Rumah aman bukan yang di kontrakan oleh pemerintah, tapi itu tanggung jawab saya sebagai Kepala UPTD,” tegas Mardiana yang tidak mempersoalkan jika harus menggunakan dana pribadi untuk mempersiapkan Rumah Aman.

Baca Juga :  Mahasiswa Pembakar Mobil Pemkot Baubau di Vonis 5 Bulan Kurungan

Sementara, Dino yang merupakan salah satu pendamping yang menangani kasus pencabulan anak di bawah umur menuturkan, jika dilihat dari taraf kondisi yang di hadapi korban saat ini, tentunya membutuhkan waktu yang cukup lama untuk memulihkan kondisi psikologisnya. Apalagi, belum terlihat sejauh mana aktivitas yang dilakukan korban pasca kejadian pemerkosaan. Meski, sudah bisa berbaur bersama masyarakat, tapi belum sepenuhnya.

“Memang kalau di lihat dari kondisi anak ini belum bisa di bawah tempat lain, akibat kekerasan yang di alami pada saat ini, dan itu kaya ada gejala trauma. Kalau saya belum lakukan asesmen awal, melihat dari kondisinya,” singkatnya.

Penulis : Firman
Editor : Hariman

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

IKLAN

Latest Articles