Jumat, November 22, 2024

PSNU Pagar Nusa, Dibangun dengan Kemandirian dan Gotong Royong

JAKARTA, SATULIS.COM – Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PSNU) Pagar Nusa baru saja menggelar Kongres IV untuk masa khidmah 2022-2027, di Jakarta. Muchamad Nabil Haroen atau Gus Nabil kembali terpilih menahkodai Pagar Nusa.

Gus Nabil mengantongi 190 suara dan pesaingnya Sholahul Aam Notobuwono atau Gus Aam hanya mendapat 84 suara. Sekedar diketahui, Gus Nabil merupakan ketua Umum Pagar Nusa masa Khidmah 2017-2022.

Bendahara Umum Pagar Nusa, Risharyudi Triwibowo menjelaskan organisasi pencak silat yang menjadi badan otonom di lingkungan NU ini dibangun dengan kemandirian, bahkan sejak didirikan.

“Kemudian pada kepengurusan PP Pagar Nusa masa khidmah 2017-2022 di bawah kepemimpinan Nabil Haroen, kemandirian organisasi semakin diperkuat,” jelas Risharyudi dari rilis yang diterima redaksi SATULIS.COM.

Berbagai cara yang dilakukan para kader, anggota, dan pengurus Pagar Nusa di semua level tingkatan dalam membangun kemandirian organisasi. Contoh, PC Pagar Nusa Karanganyar yang telah memiliki 10 ribu anggota dan kader dengan berbagai barang inventaris seperti bus dan lima unit mobil.

“Yang baru-baru ini PC PSNU Pagar Nusa Sukoharjo beli tanah seluas 3000 meter persegi seharga yang dikumpulkan dari anggota secara sukarela,” ungkapnya.

Selanjutnya, Lampung. Dalam sehari, kata Risharyudi setidaknya ada tiga titik kegiatan peletakan batu pertama, pembangunan padepokan sekaligus sekretariat di cabang masing-masing yaitu Kabupaten Mesuji, Tulang Bawang, dan Tulang Bawang Barat.

Organisasi Pagar Nusa selalu mengikuti perkembangan zaman dunia yang kian bergerak maju dari segala aspek. Terlebih dari sisi kemandirian ekonomi organisasi bahkan individu yang terlibat dalam organisasi tersebut.

Pagar Nusa juga memiliki program yang jelas dan terukur. Salah satunya dengan kemandirian berwirausaha. PP Pagar Nusa memang tidak hanya mandiri secara finansial tetapi mampu memandirikan anggotanya secara finansial.

Baca Juga :  Soal Penyerahan Aset, KPK Disebut Mensupervisi Pemda Langgar Aturan

“Kemandirian ini penting karena kita menyadari bahwa kebutuhan daripada duniawi pastinya berorientasi pada profit atau uang, karna dengan uang segala hal dapat kita lakukan, pepatah Cina yang berbunyi: ”Yu Chien Se Te’ Kui Thui Mo” yang artinya ”bila ada uang, setanpun bisa kita perbudak” dan itu adalah kebenaran praktis,” tutupnya.

Penulis: Hariman

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

IKLAN

Latest Articles