SATULIS.COM, WAKATOBI – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Republik Indonesia (RI) Bahlil Lahadalia, mengakui kelincahan Bupati Wakatobi H Haliana SE.
Dalam sambutannya, Mentri BKPM, Bahlil menyatakan bahwa Wakatobi harus bersyukur karena pelaksanaan Harnus tahun 2022 di laksanakan di Wakatobi, mengingat jika di gilir Wakatobi harus menunggu hingga 400 tahun baru bisa menjadi tuan rumah Harnus.
“Saya pikir Wakatobi bersyukurlah kalau Bupati – bupati mau gilir ini tunggu 400 tahun lagi untuk menjadi tuan rumah hari Nusantara ini,” tuturnya saat membuka puncak pelaksanaan Hari Nusantara ( Harnus) tahun 2022, Kabupaten Wakatobi, di Togo mowondu Kecamatan Wangiwangi. Selasa (13/12/2022).
Lebih lanjut, ia menyebut Bupati Wakatobi H Haliana SE, merupakan bupati yang lincah serta memiliki cara-cara masuk yang sangat paten.
“Saya liat ini gerakannya Bupati Wakatobi lincah. Ini saya liat cara-cara masuknya juga paten sekali, mukin dulu pedagang jadi lincahnya minta ampun,” ungkap Bahlil.
Hal yang sama juga sebelumnya diungkapkan oleh Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal ( BKPM) Nurul Ichwan, saat membuka EXPO Harnus beberapa waktu lalu di Lapangan Merdeka kabupaten Wakatobi, bahwa berkat kerja keras serta upaya Bupati Wakatobi Haliana untuk menjadikan Wakatobi, sebagai tuan rumah peringatan Hari Nusantara tahun 2022.
“Anda punya Bupati luar biasa,
mampu merayu Presiden, mampu merayu Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Republik Indonesia (RI), dan mampu merayu Menteri kami untuk memilih Wakatobi menjadi tuan rumah Hari Nusantara 2022,” ujarnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa, 10 – 20 ataupun 100 tahun kedepan Wakatobi belum tentu mampu menjadi tuan rumah pelaksanaan Hari Nusantara.
“Bupati Wakatobi luar biasa, jadi kalau saya boleh cerita dibalik perayaan Hari Nusantara di Wakatobi ini ibaratnya Hari Nusantara itu seorang gadis yang cantik, hanya pada rayuan-rayuan yang luar biasa. Hari Nusantara bisa diperingati di Wakatobi karena upaya Bupati Wakatobi yang luar biasa,” tuturnya. (Adm)
Penulis : Arjuno
Editor : Gunardih Eshaya