SATULIS.COM, WAKATOBI – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Kabupaten Wakatobi, mengelar pendampingan, pengembangan dan diversifikasi kepada 40 pelaku Industri Kecil Menengah (lKM) penghasil produk olahan rumput laut di Wakatobi.
Kegiatan tersebut di gelar selama 6 hari, dengan menghadirkan narasumber berkompeten dari Balai Industri Makassar, yang telah banyak melakukan pendampingan- pendampingan, baik di Makassar maupun secara nasional.
Kepala Dinas Perindag Kabupaten Wakatobi, Saifudin, saat di temui mengatakan pendampingan pengembangan dan diversifikasi produk olahan hasil rumput laut dilaksanakan dengan dua metode, yakni di dalam ruangan dan turun langsung di lapangan.
Olehnya itu kata Saifuddin, kegiatan yang dilaksanakan sangat menarik untuk mendukung program unggulan Bupati Haliana, one island one shocool agar bisa terealisasikan dengan baik.
“Ikm yang di libatkan ini IKM hasil olahan hasil laut jadi mereka ini sistemnya berkelanjutan mulai dari pelatihannya, pendampingan produk nya, sampai nanti di beberapa di antaranya akan di magangkan sehingga akan lebih baik lagi hasilnya produknya dan fokus kita bagaimana yang 40 pelaku IKM ini kita latih dulu sampai mereka siap,” ungkapannya, Jum’at (29/9/2023).
Menurut Safiuddin, pendampingan, pengembangan dan diversifikasi akan berdampak baik untuk sistem perdagangan online bagi pelaku IKM. Pasalnya Kor dari kegiatan pendampingan pengembangan dan diversifikasi adalah pembangunan rumah kemasan dan diharapkan setelah adanya rumah kemasan indusri kecil Menengah (IKM) yang kemudian mengembangkannya.
“Hal lain yang akan berdampak baik bagaimana sistem perdagangan online itu kita dan tidak ragu lagi ketika pendamping ini berjalan dengan baik, rumah kemasan kita kalau sudah jadi sudah bisa produksi ini sudah bisa membantu masyakarat sehingga di sisi penjualan online kita tidak sukan, kita pasarkan ke tingkat yang lebih tinggi baik lagi,” harapnya.
Lanjutnya, berdasarkan support Bupati Wakatobi H Haliana yang sangat luar biasa Disperindag terus berinovasi agar pelaku IKM maupun UKM bisa terfasilitasi dari sisi pengembangan produk, bagaimana pembuatan produk kemudian bagaimana kemasan yang di hasilkan itu memiliki nilai tambah bagi produk itu ketika di jual di pasar.
“Kami juga selalu berkoordinasi dengan ibu penggerak PKK terkait bagaimana usaha-usaha itu bisa berdampak besar kepada ibu -ibu yang punya bahan misalnya hasil laut, pertanian yang bisa di jadikan bahan yang kemudian nantinya bisa memiliki nilai tambah kepada mereka untuk kesejahteraan mereka,” pungkasnya. (Adm)
Penulis : Arjuno