Senin, November 25, 2024

Haliana Sebut GBP Mola Utara Bukti Perhatian Pemerintah Terhadap Masyarakat Mola

SATULIS.COM, WAKATOBI Gedung Beku Portabel (GBP) Mola Utara bantuan pemerintah dari Kementrian Kelautan Dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia, resmi di uji coba.

Peresmian dan uji coba tersebut langsung di hadiri Bupati Wakatobi H Haliana SE, Direktur Logistik Direktorat Jendral Penguatan Daya Saing Produk Kelautan Dan Perikanan (PDSPKP) KKP yang di wakili Usep Suhenda.

Haliana, dalam sambutannya mengatakan, GBP mola utara merupakan GBP yang pertama di kabupaten Wakatobi dan pengelolaan langsung di serahkan ke pada kelompok nelayan serta yang paling moderen.

Di kesempatan itu juga Haliana menyatakan kebahagiannya atas penyelesaian pembangunan GBP Mola utara yang hampir bertepatan dengan perayaan hut Wakatobi ke-20, dimana GBP merupakan hadiah yang luar biasa bagi para nelayan di wilayah Mola serta menjadi bukti nyata perhatian pemerintah kepada masyarakat mola.

“Alhamdulillah  karena ini hampir bertepatan dengan hut Wakatobi ke -20 ini, hadiah hut yang luar biasa untuk teman-teman nelayan dan kalau di katakan yang pertama kalau mungkin di katakan yang paling perhatian kepada bajo raya, baru bupati ini,” ujarnya. Minggu (17/12/2023).

Lebih lanjut politisi PDIP tersebut menyampaikan keinginannya untuk terus meningkatkan sektor perikanan di Wakatobi dan potensi hasil laut di Wakatobi, seperti budidaya rumput laut dan perikanan tangkap, sehingga dapat meningkatkan nilai ekonomi masyarakat khususnya nelayan.

Ditempat yang sama Direktur Logistik Direktorat Jendral Penguatan Daya Saing Produk Kelautan Dan Perikanan (PDSPKP) KKP yang di wakili Usep Suhenda mengungkapkan Wakatobi mendapatkan bantuan GBP di detik-detik terakhir  dan GBP yang ada di Wakatobi ini sudah moderen dan aktifitasnya sudah dipantau melalui sistem.

“Jadi kalau tidak di manfaatkan bisa saya tau dari jakarta. mulai, suhunya, berapa dan kalau tidak maksimal bisa saya langsung telpon dan saya juga bisa matikan kalau macam-macam disini, jadi tolong manfaat kan dengan baik sarana ini karena sarana ini merupakan sarana yang paling baik yang kami bangunbangun dan ini bisa menjadi kembangkan masyarakat sini karena ada kulstorik yang cangih di bangun di sini,” ujarnya.

Baca Juga :  Warga Te'emoane Tomia Sorot Program Sanitasi Rp 1 Milyar

Lanjut Usep Suhenda, Kementerian juga ingin hadir dalam setiap komunitas kelautan dan perikanan, terutama dalam hal distribusi produk perikanan. Mengingat banyak laporan bahwa di beberapa daerah sentra produksi, termasuk di Wakatobi, terkadang terjadi kelimpahan ikan yang tidak dapat didistribusikan sehingga akhirnya dibuang ke laut. Sehingga Kementerian berkomitmen untuk mengatasi masalah ini dengan menyediakan tempat penampungan, seperti GBP, sehingga hasil tangkapan nelayan dapat disimpan dengan baik.

“Kulstorik ini masih dalam skala kecil masih 10 ton dan program pemerintah ini hanya stimulan yang kita harapkan ada investor-investor yang masuk ke Wakatobi ini yang membangun kulstorik yang lebih besar lagi sehingga masyarakat nelayan itu kalau ada hasil tangkapannya sudah bisa di tampung dengan Baik, ” Ungkap

Sementara itu, Kepala Bidang ( Kabit) Pengembangan Daya Saing hasil Perikanan Dinas kelautan dan Perikanan (DKP) kabupaten Wakatobi Hardin menyatakan untuk mendapatkan bantuan pembangunan GBP ini hanya membutuhkan waktu lima bulan hal itu dapat di lakukan atas adanya dorongan dan rekomendasi dari Bupati Wakatobi H Haliana.

“Total anggaran pembangunannya kurang lebih Rp, 2 milyar dengan Kapasitas gudang beku 10 ton, sementara ABF dengan kapasitas 1 ton,” Singkatnya. (Adm)

Penulis : Arjuno

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

IKLAN

Latest Articles