SATULIS.COM, BAUBAU – Baubau terpilih menjadi ruan rumah untuk pelaksanaan pelatihan mendongeng tenaga pendidik Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) 17 Kabupaten/Kota se Sultra yang dilaksanakan di Villa Nirwana pada Minggu malam (3/3/2024).
Bunda PAUD Kota Baubau ibu Reffiani Dwiatmo Rasman, ST dalam sambutannya mengatakan, dongeng sebagaimana hakikatnya adalah tradisi bertutur yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya, dari satu komunal leluhur kepada kolektif yang lebih kontemporer sesudahnya.
Di dalam dongeng, hal-hal baik dituturkan dengan kesan yang jauh dari upaya menggurui. Kata-kata dan kalimat dirangkai sebagai bingkai yang apik bagi tumbuh suburnya fantasi tentang hal—hal luar biasa. Harapan-harapan disiram dengan hujan yang jatuh dari awan imajinasi, pendar pelangi yang menjaga tumbuh kembang anak dalam dunia Ajaib yang mulia dan penuh suka cita.
“Fakta ini menjadi batu loncatan yang mendesak kami melalui program Bunda PAUD untuk terus menghidupkan dongeng dan menebar cinta kasih dalam nilai-nilai leluhurnya,”ungkapnya.
Ditambahkan, kegiatan mendongeng tentu bukan sekedar kerja-kerja mentransfer cerita-cerita indah dan penuh khayalan kepada anak-anak. Mendongeng adalah tugas verbal yang bekerja sebagai peranti menanamkan beragam nilai dan moral untuk mendukung daya nalar dan empati pendengarnya.
Dalam konteks yang lebih besar, bila berbicara mengenai pelestarian budaya tentu tak bijak apabila hanya menjadi penonton pasif semata. Akan menjadi lebih indah apabila turut menjadi bagian dari perjalanan literasi dan pelestarian budaya Indonesia.
Ibu Reffiani Dwiatmo Rasman, ST mengajak kepada semua untuk menciptakan sebuah dunia dimana setiap anak Indonesia akan menjadi pendongeng handal dimana buku-buku akan menjadi jendela ke alam pengetahuan dan dongeng menjadi pintu gerbang menuju kearifan budaya.
“Dalam dunia ini anak-anak akan mencintai membaca dan menyampaikan cerita-cerita indah dengan penuh rasa bangga akan warisan budaya mereka. Bagaimana pun, kita adalah penerus tradisi yang tak ternilai dan kita memiliki tanggungjawab untuk menyampaikan pesan-pesan berharga kepada anak-anak kita, Marilah kita rangkai kata-kata menjadi renungan yang mendalam dan dongeng akan menjadi nyanyian abadi untuk anak-anak masa depan peradaban,”ajaknya. (Adm)