SATULIS.COM, BUTON – Dalam rangka merangkai kembali persatuan dan kesatuan akibat konflik sosial yang terjadi antar Desa Gunung Jaya dan Desa Sampuabalo, tim pengumpul data (Puldata) dari Mabes TNI berkunjung ke Buton.
Saat menggelar pertemuan dengan Pemkab Buton dan perwakilan kedua desa yang bertikai, Ketua tim kajian Mabes TNI-AD, Kolonel Infanteri Sudarmanji mengungkapkan, pengumpulan data dilakukan untuk kemudian diserahkan ke petinggi TNI-AD sebagai laporan. Tentunya dengan harapan hal serupa tidak kembali terjadi.
“Puldata sebenarnya tidak hanya dilakukan di wilayah Kabupaten Buton. Tim yang sama juga turun di sejumlah daerah di Indonesia. Hal ini sebagai bagian dari peran TNI AD dalam menangani konflik sosial akibat intoleran dalam rangka menjaga persatuan dan kesatuan bangsa,” ungkap Sudarmanji di Aula Kantor Bupati Buton, Selasa (16/7/2019).
Sudarmanji mengaku keterbatasan personel menjadi kendala dalam menjalankan tugas yang lebih efektif. Dia mengatakan, satu Babinsa terpaksa harus menanggani beberapa desa. Padahal idealnya, setiap desa harus ditempati satu Babinsa.
“Jadi kami memang harus lebih banyak turun ke masyarakat sehingga tahu kalau ada terjadi perselisihan,” ujarnya.
Untuk Desa Gunung Jaya dan Sampuabalo, akan dibangunkan posko pengamanan terpadu pada pertigaan kedua desa. (Adm)