SATULIS.COM, BUTON – Dalam rangkain kegiatan Festival Pesona Budaya Tua Buton tahun 2019, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buton melalui dinas Pariwisata, akan menggelar pemilihan putra-putri La Oti dan Wa Oti.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Buton, La Ode Zainuddin Napa memaparkan, pemilihan putera dan puteri La Oti dan Wa Oti diharapkan dapat merangkul generasi mudah untuk mempromosikan pariwisata di Kabupaten Buton. Mereka bersama generasi muda lainnya bisa mengenalkan potensi-potensi wisata yang ada di Buton.
“Tahun ini akan digelar ajang pemilihan La Oti dan Wa Oti. Pemilihan itu untuk menghasilkan Duta Buton yang mempunyai wawasan luas baik kepariwisataan, kebudayaan maupun wawasan secara umum yang turut mendongkrak angka kunjungan wisatawan ke Buton,” harap Zainuddin Nappa (1/8/2019).
Menurut Zainuddin Nappa, meningkatnya kunjungan wisata berdampak pada sektor lainnya, termaksud peningkatkan perekonomian masyarakat lokal.
“Perhelatan Festival Budaya Tua Buton adalah merupakan agenda nasional yang dilakukan setiap tahunnya untuk mendorong kemajuan pariwisata dan kebudayaan Kabupaten Buton. La Oti dan Wa Oti itu akan menjadi ikon Pariwisata Buton,” jelas Zainuddin Nappa.
Kriteria yang akan menjadi penilaian kata Zainuddin, La Oti dan Wa Oti tentunya harus menguasai bahasa Buton dan bahasa asing. Kategori lainnya yakni berpenampilan menarik, cantik, bersih, dan pandai merawat diri. Tidak kalah penting memiliki kecerdasan dan minat belajar tinggi.
“Kriteria ketiga yakni memiliki emosi yang berkaitan dengan kemampuan berinteraksi dengan orang lain. Terakhir berkepribadian luhur, memiliki etika dan peduli sesama,” papar Zainuudin Nappa.
Batasan usia mulai 15 sampai 24 tahun dengan tinggi badan minimal 168 sentimeter untuk La Oti dan 157 sentimeter untuk La Oti.
“Pakaian yang akan dikenakan adalah pakaian khas Buton, Wa Oti mengenakan pakaian Kabubua, dan La Oti mengenakan Ajo Bhantea. Kedepan, putra-putri La Oti dan Wa Oti akan mewakili Buton pada ajang pemilihan tingkat Provinsi dan Pusat,” tutupnya. (Adm)