SATULIS.COM, BAUBAU – Simpati terhadap tewasnya dua mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, terus berdatangan. Kesatuan Mahasiswa Lintas (Kamali) Baubau Kendari, turut mengecam penembakan terhadap Mahasiswa Fakultas Perikanan UHO, Immawan Randi (21) dan juga meninggalnya Laode Yusuf Kadawi (19), mahasiswa teknik UHO karena mengalami penganiayaan.
Dewan Pembina Kamali Baubau Kendari, Muhammad Arif Afandi, menyebut, kepolisian harus segera menangkap pelaku pembunuhan dua mahasiswa UHO.
“Kami akan turun kejalan lagi untuk mendesak persoalan ini. Kami harap kepada kepolisian agar tidak bertindak represif kepada para mahasiswa yang akan turun ke jalan lagi,” ungkap Muhammad Arif Afandi, Jumat (27/9/2019).
Lebih lanjut dikatakan Muhammad Arif Afandi, aksi unjuk rasa yang dilakukan elemen mahasiswa merupakan wujud pengabdian terhadap rakyat. Bukan untuk ditembak dan dianiaya. Pihaknya berkomitmen akan terus melawan kebijakan-kebijakan yang menindas rakyat.
Mahasiswa S2 Komunikasi Fisip UHO ini berharap agar penanganan demonstran oleh Kepolisian Republik Indonesia jangan mengarah pada tindakan brutalitas.
“Tindakan oknum kepolisian harus sesuai dengan Peraturan Kapolri Nomor 8 Tahun 2009 tentang Implementasi Prinsip dan Standar Hak Asasi Manusia dalam Penyelenggaraan Tugas Kepolsian RI dan Perkapolri Nomor 16 Tahun 2006 tentang Pengendalian Massa,” tutupnya. (Adm)