SATULIS.COM, WAKATOBI – Pemerintah daerah (Pemda) kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra) kebagian kuota penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2019 sebanyak 132 orang.
Sekretaris daerah (Sekda) kabupaten Wakatobi, La Jumadin mengatakan, kuota untuk penerimaan pegawai tahun 2019 yang akan dilaksanakan pada tahun 2020. Penerimaannya direncanakan akhir bulan Februari, kemungkinan di minggu ketiga.
“Kuota sebanyak 132 orang yang akan diterima, tidak boleh berkurang dan juga tidak boleh bertambah karena ini sudah ditetapkan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara (Menpan),” katanya saat ditemui di kantor sekretariat daerah (setda) setempat, Jumat, (25/10/2019).
La Jumadin menyebutkan, untuk tenaga pendidikan sebanyak 54 orang, terdistribusi pada pendidikan guru agama Islam 1 orang, pendidikan guru bahasa Indonesia 3 orang, pendidikan guru bahasa Inggris 6 orang. Kemudian, pendidikan ilmu pengetahuan alam (IPA) dalam hal ini fisika dan biologi sebanyak 7 orang, pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) geografi dan Sejarah 3 orang, Pendidikan Guru Sekolab Dasar (PGSD) 26 orang, pendidikan guru matematika 6 orang dan pendidikan jasmani dan kesehatan (penjaskes) 2 orang.
Kemudian untuk tenaga kesehatan sebanyak 43 orang, apoteker 5 orang, Bidan Strata satu (S1) 1 orang, Dokter umum 8 orang, Dokter gigi 2 orang, S1 Nutrisionis (Gizi) 3 orang, Perawat (Ners) 6 orang, Farmasi 2 orang, Bidan Diploma Tiga (D-III) 5 orang, Keperawatan (D-III) 8 orang, Kesehatan lingkungan 1 orang.
Tenaga teknis 35 orang terbagi atas Auditor 4 orang dengan spesifikasi keilmuan ekonomi, hukum, teknik sipil, sosial politik (sospol). S1 perikanan 1 orang, analisis data dan informasi dalam hal ini teknik informatika, statistik, dan sistim informasi 3 orang, analisis desa dan kelurahan S2 manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) 1 orang.
Analisis informasi hasil pertanian Agribisnis 2 orang, analisis informasi pengembangan SDM aparatur 1 orang, penyuluh pertanian, perkebunan, agribisnis agro teknologi 1 orang, analisis monitoring evaluasi dan pelaporan 1 orang.
Analisis mutu perikanan 1 orang, S1 analisis periwisata 1 orang, analisis penataan kawasan 1 orang (teknik arsitektur), analisis pengamanan lingkungan (teknik lingkungan) 1 orang, analisis peraturan perundang-undangan S2 hukum 1 orang.
Analisis perencanaan S1 ekonomi, S1 sosial dan S1 politik 1 orang, analisis perlindungan perempuan ilmu kesejahteraan sosial (Psikologi) 1 orang, analisis prasarana perkantoran dan pedesaan (teknik sipil/arsitek) 1 orang, analisis program penyuluhan, pertanian, perkebunan, agribisnis agro teknologi 1 orang.
Analisis rehabilitasi masalah sosial ilmu kesejahteraan sosial 1 orang, analisis sistim jaringan jalan jembatan (S1 teknik sipil/D-IV) 1 orang, analisis tata ruang dalam hal ini spesifikasi pendidikan spesialis aspek dan planologi 1 orang.
Pengawas kepariwisataan D-III bahasa Inggris 1 orang, pengawas mutu pakan dan produktivitas ternak kecil dan unggas S1 peternakan 1 orang, pengelola obyek wisata D-III bahasa Inggris 1 orang, pengelola sistim dan jaringan dibutuhkan teknik informatika, sistim informatika/manajemen informatika 1 orang, pengelola sistim informasi manajemen pegawai 1 orang, penyusun laporan keuangan, akuntansi/manajemen 1 orang, penyusun rencana bank teknis pembenihan S1 pertanian 1 orang, perancang sistim informasi kepegawaian (teknik informatika) 1 orang.
Untuk kebijakan nasional, kata dia, yang baru nampak adalah apakah Wakatobi akan melaksanakan tes mandiri, atau mengikut di kabupaten lain.
“Dan kami sudah sepakat dengan Badan Kepegawaian Negara (BKN) hasil rapat kemarin di Makassar bahwa untuk Wakatobi itu melaksanakan tes mandiri. Dengan rencana peminjaman komputer dari sekolah-sekolah atau laboratorium komputer yang ada di sekolah kita disini. Dan kita rencanakan tes nya itu di Pesanggrahan Budaya,” terangnya.
Karena kuota hanya 132, kalau pendaftarnya di estimasi 250 atau 300 orang maka bisa laksanakan selama tujuh hari, dan itu sudah selesai.
“Himbauan saya kepada masyarakat yang ingin mengikuti seleksi agar mempersiapkan diri. Karena tes ini akan murni, tanpa intervensi dan akan sesuai dengan kemampuan kompetensi individu masing-masing orang. Tidak ada sedikitpun pungutan dalam pelaksanaan tes kedepan,” tandasnya. (Adm)
Peliput : Nova