SATULIS.COM, BAUBAU – Musibah kebakaran beruntun yang terjadi dikawasan Jembatan Batu, Kelurahan Wale, Kecamatan Wolio, Kota Baubau, menjadi perbincangan hangat dikalangan masyarakat. Ada yang menduga, kebakaran itu sengaja dilakukan oknum tidak bertanggungjawab.
Bahkan ada yang menuding kebakaran tersebut sebagai upaya pemerintah dalam melakukan relokasi kepada para pedangang. Terlebih, kawasan tersebut terlihat kumuh.
Atas informasi liar itu, anggota DPRD Kota Baubau, Roslina Rahim menghimbau masyarakat tidak mudah terpancing dengan segala informasi yang bersifat menyesatkan. Segala kejadian harus dilakukan tabayyun atau klarifikasi sehingga tidak menimbulkan fitnah dan kesesatan yang semakin meluas.
Hal itu diungkapkan Roslina Rahim saat diwawancarai awak media usai meninjau dan melihat langsung kondisi terkini pasca kebakaran yang menghanguskan puluhan bangunan kios dan lapak dikawasan Jembatan Batu, Jumat (15/11/2019).
Roslina Rahim mengajak masyarakat untuk tetap bersabar dan mempercayakan penyelidikan penyebab terjadinya kebakaran kepada pihak kepolisian. “Walaupun kejadian tersebut berdekatan, namun tidak perlu didramatisir secara berlebihan,” ujarnya.
Dikatakan Roslina Rahim, dengan adanya musibah ini, masyarakat terutama para pedagang diharapkan dapat lebih sabar dan tabah dalam menghadapi cobaan tersebut, serta semakin meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.
“Kita berharap pemerintah secepatnya memberikan solusi kepada para korban kebakaran. Pendataan sudah harus dirampungkan. Paling tidak akan dijadikan patokan dalam penyaluran bantuan,” terang Roslina Rahim.
Roslina Rahim tidak lupa menghimbau masyarakat agar bijak dalam menggunakan sosial media. Pasalnya, bila tidak, segala informasi yang diumbar di medsos bisa jadi bumerang.
Roslina Rahim juga mendesak, pihak kepolisian segera melakukan penyelidikan guna mengetahui penyebab kebakaran dan mengusut tuntas jika memang ada oknum yang sengaja melakukan pembakaran.
“Hal itu agar di masyarakat tidak berkembang berbagai teori konspirasi yang terkadang justru menimbulkan berbagai prasangka, kekhawatiran dan ketakutan,” bebernya.
Sementara salah seorang korban kebakaran, La Sima (56) menuturkan, kejadian kebakaran yang dialaminya tersebut diketahuinya setelah mendapat informasi sepulangnya dari memancing ikan dilaut sekira jam 01.00 tengah malam.
“Harapan kami kalau bisa di bantu supaya bisa menghidupi anak-anak, karena saya masih ada anak yang SD,SMP dan SMA. Seragam dan buku-bukunya sudah tidak ada,” ujarnya.
Sebab, kebakaran dahsyat yang menimpah itu, kata La Sima dengan wajah sedih, tak ada barang satu pun yang diselamatkannya, semuanya hangus termakan ganasnya api.
Kasat Reskrim Polres Baubau, AKP Ronald Arond Maramis dikonfirmasi terkait pengembangan penyelidikan penyebab kebakaran di Jembatan Batu, pihaknya belum bisa memberikan komentar. “Saya masih dikendari, belum monitor perkembangannya,” singkatnya. (Adm)