Sabtu, November 23, 2024

Disorot, Camat Bungi Kembalikan Potongan Dana Operasional Kelurahan

SATULIS.COM, BAUBAU – Mendapat sorotan terkait potongan dana operasional kelurahan Rp 1,5 dengan alibi sumbangan kegiatan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) XI, Camat Bungi, Muslidin S.Sos akhirnya mengembalikan dana tersebut ke masing-masing Lurah.

Kepada satulis.com, saat dikonfirmasi via telepon, Minggu (16/2/2020) Muslidin menyampaikan sudah berkoordinasi dengan para kepala kelurahan guna mengembalikan sumbangan sukarela yang telah dikumpulkan.

“Perlu diketahui juga sumbangan sukarela dari kelurahan sudah dikembalikan. Ada misskomunikasi, tidak ada potongan seperti yang disangkakan, kalaupun bersumpah demi nama Tuhan saya siap,” tegasnya.

Muslidin menegaskan tidak pernah menekan jajarannya terkait sumbangan sukarela tersebut. Menurut dia, hal itu merupakan semangat kebersamaan dari wilayah kecamatan Bungi untuk berkontribusi dalam pelaksanaan MTQ.

“Itupun masih jauh dari bahasa proposal yang disodorkan oleh pihak KUA. Untuk itu demi suksesnya kegiatan besar ini kami tidak ada alasan untuk tidak ikut. Sebagai camat dirinya wajib mensukseskan kegiatan pemerintah,” jelasnya.

Dikatakan Muslidin, jika nantinya nilai prestasi diperoleh hal itu juga merupakan kebanggaan bersama masyarakat yang bernaung di wilayah Kecamatan Bungi.

Sebagai tambahan untuk menampik tudingan yang dialamatkan kepada pihak Kecamatan, Lurah Karing-karing juga turut memberikan klarifikasi terkait sumbangan sukarela itu.

“Mengenai pak camat itu tidak benar adanya. Tidak ada pemotongan yang ada hanya sumbangan dari uang pribadi lurah, bukan potongan operasional,” ujarnya memberi pembelaan.

Pernyataan serupa juga diamini Lurah Kampeonaho dan Lurah Tampuna yang menyebutkan sumbangan itu merupakan keikhlasan dari pribadi Lurah sendiri.

“Untuk sumbangan sukarela MTQ sudah dikembalikan kepada kami. Tidak ada masalah mengenai Kecamatan yang diambil dari dana operasional kelurahan,” tambah Lurah Tampuna.

Diberitakan sebelumnya, salah seorang Lurah yang enggan disebutkan identitasnya, mengaku pemotongan dana operasional Kelurahan dilakukan langsung saat penerimaan dana sebesar Rp 1,5 Juta.

Baca Juga :  Jaga Stabilitas Harga, Disperindag Inisiasi Pasar Murah

Selain itu, para pegawai juga dihimbau memberikan sumbangan sukarela guna mendukung event religi dua tahun sekali itu dan rencananya akan digelar pada 24-29 Februari 2020 mendatang.

“Kalau cuma dana Rp 1,5 juta itu, bisa saya cari melalui CSR yang ada di kelurahan. Kenapa harus diambil dari dana operasional Kelurahan. Khan di lingkungan banyak pengusaha,” beber oknum Lurah.

“Penyampaiannya ini berbeda, kalau info awal yang saya terima pegawai kelurahan diminta Rp 100rb tapi Kelurahan lain katanya Rp 20rb, mungkin ada miss komunikasi,” jelasnya lagi.

Hal senada juga diungkapkan Lurah lainnya. Dalam penyampaiannya, dia mengaku telah melunasi kewajibannya terkait sumbangan sukarela tersebut, termaksud menalangi sumbangan pegawai kelurahan yang dinaunginya.

Dikonfirmasi terkait potongan dana operasional Kelurahan dalam wilayah kerjanya, Camat Bungi, Muslidin, membenarkan. Namun Muslidin beralibi, pemotongan dana tersebut diperuntukkan sebagai sumbangan dan kontribusi Kelurahan dalam mendukung pelaksanaan MTQ.

“Kalau soal potongan tidak ada potongan, tapi ini sumbangan sukarela karena dana yang kita butuhkan lumayan besar. Permintaan proposal kepala KUA itu Rp 28 juta. Karena Kecamatan tidak punya anggaran, maka kami pungut lewat sumbangan sukarela,” tukasnya. (Adm)

Peliput : Cahya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

IKLAN

Latest Articles