Sabtu, November 23, 2024

Tuntut Kasus Tewasnya Pemuda Kanakea, Unjuk Rasa Di Polres Baubau Ricuh

SATULIS.COM, BAUBAU – Kerusuhan pecah di Mapolres Baubau saat massa unjuk rasa menuntut pihak kepolisian mengungkap pelaku pembunuhan kanakea dengan aksi bakar ban. Aksi kejar-kejaran pun tak terhindarkan di halaman Polres Baubau, Jumat (28/2/2020).

Massa yang terdiri dari elemen mahasiswa dan warga nganganaumala menuntut aparat segera menangkap pelaku yang telah menewaskan almarhum Marko (21), pertengahan Februari lalu.

Kerusuhan memanas saat polisi menyeret paksa massa aksi yang akan melakukan aksi bakar ban di jalan depan Mapolres Baubau. Hingga ada lemparan batu ke arah polisi dari kerumunan massa aksi unjuk rasa.

Dalam situasi menceam, Salah satu pengunjuk rasa diamankan aparat kepolisian namun berhasil melepaskan diri dan lari dari kejaran aparat. Aksi kejar-kejaran pun tak terhindarkan di halaman Polres Baubau.

Mencegah keadaan semakin memanas, Kapolres Baubau AKBP Rio Tangkari menerima pengunjuk rasa dengan menggelar dialog terbuka di aula Mapolres Baubau. Kapolres meyakinkan massa aksi bahwa kepolisian akan berkerja secara maksimal untuk mengungkap kasus.

“Kami Polres Baubau, tidak ada satu kepentingan yang diutamakan. Tidak ada satu pun yang kami anak tirikan atau kami istimewakan. Kami berdiri di atas kepentingan publik,” tegasnya.

Kapolres juga menjanjikan dalam waktu dekat akan segera mengungkap pelaku pembunuhan yang menjadi tuntutan massa aksi unjuk rasa.

Disisi lain, mewakili keluarga korban, David mengatakan sebelumnya pihak keluarga telah menyodorkan saksi yang melihat kejadian naas itu. Namun menurut Kasat Reskrim Polres Baubau, AKP Ronald Arron Maramis, kesaksian yang diberikan tidak kuat. Sehingga hasil pemeriksaan polisi menemukan miss dalam keterangan saksi.

“Saudara kami (Marko), yang ditemukan mininggal dunia belum juga dapat diungkap apa penyebabnya oleh pihak kepolisian. Sementara pembunuhan yang menimpa dua remaja (di Baubau) belum lama ini hanya butuh 1×24 jam polisi sudah menangkap pelaku. Ada apa? Kami merasa ada diskriminasi dalam penanganan kasus,” ungkap David selaku koordinator lapangan (korlap) massa aksi di depan Mapolres. (Adm)

Baca Juga :  PAD Baubau Anjlok, Ahmad Monianse: Perlu Sumber Pendapatan Baru

Peliput : Cahya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

IKLAN

Latest Articles