SATULIS.COM, Buton – BUPATI Buton, La Bakry, menyadari di balik keberhasilan membangun Kabupaten Buton saat ini tidak terlepas dari kerjakeras para pemimpin Kabupaten Buton terdahulu. Karena itu, di HUT Pasarwajo ke-17 ini, La Bakry berterima kasih pada pemimpin-pemimpin Buton terdahulu itu.
“Tak lupa pula saya atas nama pemerintah dan seluruh masyarakat juga menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang setinggitingginya atas jasa-jasa para pemimpin daerah sebelumnya,” ujar La Bakry.
Pemimpin-pemipin tersebut, yakni Alm Drs La Ode Abdul Halim, Alm Drs Muh Kasim, Alm Kol Infantri (purn) TNI, Zainal Arifin Sugianto. Alm Kol Infantri (purn) TNI, H Hamzah, Kolonel Infantri (purn) TNI, Abdul Hakim Lubis, Kol. Czi (purn) TNI, H Saidoe. Ir H LM Sjafei Kahar MSi, Kasim SH (wakil Bupati Buton periode 2001-2006), H Ali La Opa SH (wakil Bupati Buton periode 2006-2011).
“Kita tidak bisa menafikan apa yang telah dilakukan para pendahulu kita ini menjadi modal besar dalam pembangunan Kabupaten Buton. Untuk itu, sangatlah tepat kiranya jika saya mengingatkan kembali akan sejarah perjuangan para pendahulu kita. Perlu dikenang dan diingat untuk mendorong dan memotivasi kita semua agar bekerja sama dan sama-sama bekerja, bahu-membahu dalam mengisi dan melaksanakan pembangunan di segala bidang kehidupan, sebagai wujud nyata meneruskan cita-cita
para pendahulu,” seru La Bakry.
Kemudian, Nasruan SH selaku pejabat Bupati Buton (2011-2012), Samsu Umar Abdul Samiun SH Bupati Buton (2013-2017), Efendi Kalimudin SH, selaku pejabat Bupati Buton sejak 28 Oktober 2016 sampai 11 Februari 2017.
“Semoga apa yang telah dirintis dan dibangun sebagai dasar pembangunan Kabupaten Buton mendapat pahala yang setimpal dari Allah subhanahu wa ta’ala,” tuturnya.
Tidak hanya itu, La Bakry juga berterima kasih pada jajaran pemerintah yang ada di Kabupaten Buton, mulai sekretariat Kabupaten Buton, satuan kerja perangkat daerah (OPD), camat, kepala desa, hingga RT/RW.
“Saya selaku Bupati Buton, ingin menyampaikan dari lubuk hati yang paling dalam ucapan terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada unsur penyelenggara pemerintah di daerah, mulai dari kepala dusun kepala desa lurah, camat, kepala badan, kepala dinas, ahli, para asisten, serta sekretaris daerah dan seluruh stakeholder yang tidak dapat disebutkan satu persatu,” ungkapnya. (***)
Putus Mata Rantai Pandemi Covid-19
SATULIS.COM, Buton – DI samping berupaya menggenjot pembangunan dan memberi kesejahteraan masyarakat, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buton saat ini disibukan dengan menyelesaikan mewabahnya Virus Corona atau Covid-19.
Bupati Buton, La Bakry mengungkapkan, saat ini Pemkab Buton terus berupaya memutus rantai penyebaran Covid-19. Sehingga kehidupan di daerah yang dipimpinnya kembali berada pada zona hijau atau kembali normal.
Saat ini, kata La Bakry, berdasarkan data Covid-19, Kabupaten Buton memiliki 7 Orang Dalam Pemantauan (ODP) Covid-19, 5 pasien dalam perawatan (OPD), 43 orang tanpa gejala (OTG), dua orang positif.
Situasi seperti ini, ajak Bupati, harus dihadapi dengan tenang, sabar, tawakal, tulus ikhlas, pasrah lahir dan batin, disertai ikhtiar yang berlanjutan. Ikuti protokol kesehatan, pakai masker, jaga jarak minimal 1 meter, rajin cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, makan makanan bergizi dan berdoa. Ini merupakan upaya yang dapat dilakukan untuk memutus mata rantai penularan Covid-19.
“Dan pada anak-anak yang masih sekolah, teruslah belajar dari rumah jangan jadikan peristiwa kali ini membuat anak-anak ku terlena. Roda terus berputar dan waktu tak akan kembali, manfaatkan waktu belajar di rumah sebaikbaiknya,” harapnya.
La Bakry juga berterima kasih pada Kementerian Sosial RI, unsur TNI Polri beserta seluruh jajaran ke bawah, Kapolda Sultra beserta seluruh jajarannya, pada Gubernur Sultra beserta seluruh jajarannya, unsur DPRD Buton, tokoh masyarakat dan semua elemen yang telah membantu mensosialisasikan dan merealisasikan protokol kesehatan dengan baik dan benar. (***)
Dorong Masyarakat Hasilkan Komiditas Unggul
SATULIS.COM, Buton – Pemerintah Kabupaten Buton dibawah kepemimpinan Bupati Drs La Bakry MSi dan Wakil Bupati Iis Elianti tengah memperisapkan masyarakatnya untuk menyongnsong seratus tahun Indonesia merdeka. Masyarakat yang mayoritas sebagai petani dan nelayan didorong untuk mengasilkan komoditas unggulan.
Diketahui, seratus tahun Indonesia merdeka baru akan dicapai di tahun 2045. Di sisa waktu yang lagi beberapa tahun ini, Bupati Buton, La Bakary ingin menyiapkan masyarakatnya sehingga pada saat menyosong 100 tahun Indonesia merdeka itu masyarakatnya sudah bisa menghasilkan komoditas unggulan.
Untuk itu, kata La Bakry, masyarakat didorong untuk menyiapkan produksi jangka panjang dalam hal ini kelapa dan pala. “Ini yang kita akan dorong, sehingga kedepan masyarakat kalaupun dalam suasana resesi atau kesulitan mereka tidak akan kelaparan,” ujar La Bakry.
Sementara untuk nelayan, pihaknya mendorong masyarakat untuk menciptakan bisnis perikanan dengan membuka kawasan industri terpadu.
“Harapan kita masyarakat punya ketahanan dari sisi ekonomi di 2045 di seratus tahun Indonesia merdeka seperti yang disampaikan bapak presiden dari berbagai kesempatan,” cetusnya.
Selain itu, lanjutnya, pihaknya juga tidak melalaikan program-program lain sesuai visi dan misi. Dianatara program prioritas yang terus dituntaskna, yakan peningkatan indeks pembangunan manusia (IPM). “Sisi peningkatan IPM kita cenderung terus meningkat,” tuksanya.
Kemudian dari sisi kesejahteraan masyarakat. “Lalu yang berikut tingkat kesejahteraan. Alhamdilillah, kalau kita lihat pergerakan masyarakat yang mampu punya kendaraan Pasarwajo sudah kelihatan. Hampir tiap hari kita lihat plat putih berkeliaran, itu salah satuh indikasi ada perubahan ada peningkatan kesejahteraan di masyarakat,” tuturnya.
Berikutnya, lanjut La Bakry, terkait pembangunan infrastruktur. Ia berharap pembangunan dapat dinikmati secara penuh oleh masyarakat Kabupaten Buton. Segala pembangunan yang dilakukan harus dirasakan betul manfaatnya oleh masyarakat. Dan ini bentuk komitmen Pemkab mewujudkan visi Kabupaten Buton sebagai kawasan bisnis dan budaya terdepan.
“Terkait infrastruktur tetap jalan. Prioritas kita di tahun ini mungkin sampai 2021 menyelesaikan trans Kabungka-Lawele, itu jembatan dan jalan insha Allah. Sehingga berikutnya, seluruh tambang aspal itu sudah kita dorong ke daerah Pelabuhan Nambo. Tidak lagi di ibu kota, karena kota tidak boleh lagi ada pelabuhan tambang,” bebernya.
Kemudian, tambahnya, pihaknya juga tidak melupakan sektor pariwisata sebagai sektor unggulan Kabupaten Buton.
Pada sektor Pariwisata ini pemerintah daerah tengah membenahi beberapa titik, mulai dari kawasan pantai tempat kunjungan warga, diantaranya di Pantai Koguna Lasalimu Selatan dan Kali Topa Wabula.
“Dari sisi budaya ini kita sudah dapat awards itu indikasinya. Buton sudah dikenal di manca negara,” tukasnya.
Begitupula daeri tata kelola pemerintahan, pihaknya terus mempertahannya opini wajar tanpa pengecualian (WTP). “Tradisi WTP alhamdulillah kita enam kali berturut-turut meraihnya. Mudah-mudahan 2019 juga insha Allah kita harapkan seperti itu,” ungkapnya. (***)
Terus Perkenalkan Aspal Buton
SATULIS.COM, Buton – SALAH satu upaya meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD), Pemerintah Kabupaten Buton terus berupaya memperhatikan Aspal Buton. Salah satu upaya yang terus digalakkan melalui upaya koordinasi dan sinkronisasi kebijakan pemanfaatan Aspal Buton.
Menutur Bupati Buton, La Bakary, penggunaan Aspal Buton bukan hanya membutuhkan keseriusan Pemerintah Pusat untuk mendukung pemanfaatan Aspal Buton. Tapi pemerintah darah dan masyarakat juga harus serius utamanya dalam hal mensosialisasikannya.
Menurut La Bakry, dari sisi kebijakan peraturan, tambang aspal sangat dirugikan karena masih dikelompokkan bersama dengan batubara. Sehingga dapat dipastikan hampir setiap kebijakan pembangunan dan data potensi aspal tidak dimiliki oleh pusat akibat nomenklatur aspal masih disamakan dengan batubara.
“Hal ini sangat sederhana namun kata pepatah Tak Kenal Maka Tak Sayang mungkin sangat cocok disematkan pada aspal saat ini. Maka dari itu, upaya mendorong dan memperkenalkan Aspal Buton sudah menjadi target bersama agar Aspal Buton dikenal dan disayangi sebagai emas hitam yang potensial untuk dikembangkan guna mendukung pendapatan negara dan daerah,” ujar La Bakry.
Meskit begitu, kata La Bakry, saat ini ada usaha pengelolaan aspal murni. “Dan ini sudah mulai, sudah ada satu yang terbangun di daerah kawasan industri aspal di Lawele sekarang tambah lagi, jadi sementara konstruksi. Jadi ini akan terus bergulir sesuai visi misi,” tukas La Bakry.
Upaya lain yang dilakukan, lanjutnya, yakni pembanguna infrastruktur, kemungkina tahun 2021 menyelesaikan trans Kabungka-Lawele, yakni pembangunan jembatan dan jalan. Sehingga berikutnya, seluruh tambang aspal itu sudah kita dorong ke daerah pelabuhan Nambo. Tidak lagi di ibu kota, karena kota tidak boleh lagi ada pelabuhan tambang. (***)