Jumat, November 22, 2024

Ali Mazi Akan Terima 500 Tenaga Asing Asal China Masuk Morosi Juni Mendatang

SATULIS.COM, Kendari – PT. Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) dan PT Obsidian Stainless Steel (PT OSS), di Kawasan Industri Morosi, Kabupaten Konawe, kini bisa mendatangkan 500 tenaga ahli teknik pada 23 Juni 2020, yang sempat terkendala regulasi protokol kesehatan pandemik Covid-19.

Sesuai yang di jadwal, 500 tenaga ahli teknik ini nantinya akan memimpin 11.000 pekerja untuk menyelesaikan sejumlah smelter (peleburan) yang sempat tertunda karena Status Pembatasan Transportasi yang sempat dikeluarkan Pemerintah Republik Indonesia karena pandemi Covid-19.

Sempat terkendala protokol kesehatan Covid-19, kedatangan 500 orang tenaga ahli teknik dari Tiongkok itu, Gubernur Sultra Ali Mazi, kembali menggelar pertemuan beserta jajaran Forkopimda Sultra, bersama Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Binsar Panjaitan, pada Kamis 11 Juni 2020.

Hadir juga dalam pertemuan itu representasi PT. VDNI dan PT. OSS, untuk dimintai keterangan mengenai sejauh mana kesiapan mereka dengan regulasi kesehatan protokol kesehatan.

Kepada pihak PT. VDNI dan PT. OSS, Menko Luhut menekankan bahwa kedua perusahaan itu tidak boleh mengabaikan tenaga kerja lokal di Sultra.

“Ini saya tekankan betul-betul. Dahulukan semua tenaga kerja lokal Sultra, sebelum berpikir untuk mendatangkan tenaga kerja dari luar Sultra. Ini serius saya pesankan kepada PMA yang beroperasi di Morosi,” tegas Menko Luhut BP melalui konferensi video.

Tentang protokol kesehatan Indonesia, representasi PT. VDNI dan PT. OSS, menyatakan siap sepenuhnya. Untuk melengkapi perizinan, ke-500 tenaga teknik ini telah menjalani serangkaian pemeriksaan kesehatan dari dua otoritas pemerintah (Tiongkok dan Indonesia), termasuk menjalani tes Polymerase Chain Reaction (PCR) secara ketat di JiangSu, Tiongkok.

Diterangkan oleh Baruna (representasi PT. VDNI dan PT. OSS di Kendari), tes PCR sudah mulai dilakukan sejak para tenaga ahli teknik ini masih berada dalam status standby for permit di JiangSu, Tiongkok. Bahkan dalam pemberangkatan mereka menuju Indonesia (dengan rute JiangSu-Tiongkok-Malaysia- Manado-Kendari).

Baca Juga :  Gelar Forum Investasi, PWI Hadirkan Dubes Negara Tetangga

Sementara itu Ali Mazi menagatakan agar para tenaga ahli teknik ini dikawal ketat oleh tenaga medis untuk terus memastikan kondisi kesehatan mereka.

“Protokol kesehatan Covid-19 tidak bisa diubah. Harus dipatuhi, agar kami semua dapat memastikan masyarakat Sultra tidak terimbas hal-hal yang tidak kita inginkan,” tegas Gubernur Ali Mazi belum lama ini(Adm).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

IKLAN

Latest Articles