Sabtu, November 23, 2024

Laut Sekitar Terminal BBM Pertamina Tercemar Minyak, Pemkot Baubau Diminta Turun Tangan

SATULIS.COM, Baubau –  Laut disekitar Terminal BBM Pertamina yang terletak di Kelurahan Sulaa, Kecamatan Betoambari, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) dikabarkan tercemar minyak yang diduga berasal dari tumpahan minyak akibat aktivitas bongkar muat depot Pertamina.

Letak terminal BBM Pertamina itu sendiri tidak jauh dari lokasi wisata permandian pantai Nirwana dan pantai Lakeba. Kondisi tercemarnya laut disekitar wilayah itu, diungkapkan salah seorang penyelam, Petra Mamonto.

Kepada redaksi Satulis.com, Petra Mamonto mengatakan, dia bersama rekannya melakukan aktivitas snorkling dan diving pada (13/06) lalu disekitar terminal BBM Pertamina. Dimana lokasi kehidupan terumbu karang sangat berdekatan dengan kegiatan bongkar muat BBM Pertamina.

“Sabtu kemarin (13/06/2020) cukup membuat saya terkejut dan sedih karena saya mencium tumpahan minyak cukup keras dan warna air laut bercampur membentuk warna pelangi khas minyak,” kata Petra Mamonto, Selasa (16/06/2020).

“Ketika saya mencoba melihat ke bawah dari permukaan laut, pandangan semakin kabur dan rasa air laut terasa aneh. Ketika saya menepi ke pantai, aroma kulit saya tercium bau minyak,” tambah Petra Mamonto.

Menurut Petra Mamonto, sejak awal pihaknya tidak setuju dengan lokasi penempatan terminal BBM Pertamina mengingat dampak ekologis besar yang akan dimunculkan.

“Dampaknya akan merusak ekosistem sekitarnya, terutama mampu membunuh biota laut, mulai dari biota kecil hingga ikan ikan mati karena dampaknya,” tegas Petra Mamonto.

Menurut dia, bahan bakar minyak memiliki kepadatan tinggi dan apabila berada di permukaan laut, maka akan menutup cahaya sinar matahari yang mengganggu proses fotosintesis dalam laut. Hal itu tentunya mengakibatkan ekosistem laut rusak dan mengancam semua kehidupan biota Laut. 

Dia berharap pemerintah Kota Baubau untuk duduk bersama dengan petinggi terminal BBM Pertamina, agar melakukan komunikasi preventif pecepatan perlindungan ekosistem laut dekat Terminal BBM.

Baca Juga :  Pemkot Baubau dan LPTQ Bahas Persiapan STQH Tingkat Sultra

“Pencegahan agar tumpahan minyak dihindari secara profesional tanpa mengganggu habitat kehidupan laut beserta isinya,” harap Petra Mamonto.

Diisi lain, Bidang pengendalian pencemaran dan kerusakan Lingkungan, Mariani, SP mengatakan jika memang ada oknum maupun masyarakat yang melihat kejadian atau kasus yang dianggap sudah tidak normal pada lingkungan, diimbau untuk segera melakukan laporan tertulis pada bidang pengaduan Dinas Lingkungan Hidup kita Baubau.

“Tidak perlu membuat status di media sosial, karena kami tidak monitor semua tulisan yang ada di medsos. Untuk itu bagi pihak yang mengetahui bisa melakukan pengaduan tertulis ke DLH, nanti pihak DLH bersama bidang penataan dan peningkatan kapasitas lingkungan dapat langsung menurunkan tim ke lokasi untuk melakukan peninjauan,” pintanya.

Ia menambahkan jika sudah dilakukan laporan tertulis, selanjutnya pihak DLH baru bisa melakukan langkah lanjutan guna penanganan keluhan yang diajukan.

“Semua ada jalurnya, itu yang harus kita patuhi,” tutupnya.

Sementara itu, pihak Terminal BBM Pertamina Kota Baubau yang dikonfirmasi, Rabu (17/06/2020) tidak berhasil ditemui. Menurut security setempat, jika ingin menemui pimpinan, harus terlebih dahulu buat janji. (Adm)

Peliput : Cahya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

IKLAN

Latest Articles