Jumat, Desember 13, 2024

Puluhan Kapal Yatch Peserta Sail 2019 Berlabuh di Wakatobi

SATULIS.COM, WAKATOBI – Wakatobi menjadi salah daerah wajib persinggahan atau stop point bagi rombongan kapal Sail sejak 2007 lalu. Tahun ini, diperkirakan sebanyak 60 kapal Yatch Wonderfull Sail to Indonesia 2019 akan berlabuh di perairan Wakatobi.

Demikian diungkapkan wakil ketua II Sail Indonesia 2019 Wakatobi, Saleh Hanan, Rabu 14 agustus lalu di Wangiwangi.

“Diperkirakan yang akan masuk ke Wakatobi itu 60. tapi waktunya tidak bersamaan, ada yang datang, ada yang pergi. Sekarang sudah lebih 30an yang ada di Wakatobi. 10an sudah berangkat. Ada dua grup asosiasi sebagai penanggung jawab mereka masuk ke Indonesia,” tutur Saleh Hanan.

Lanjut Saleh, rombongan pertama yang tiba di Wakatobi sekitar 21 hari yang lalu. Kemungkinan kata dia, sampai satu minggu kedepan masih akan datang, tergantung angin.

“Kemarin di 10 hari pertama itu banyak yang lewat ke Buton Utara karena kita kesulitan di radio dan sekarang sudah normal,” lanjutnya.

Kapal-kapal putih ini datang dari berbagai negara diseluruh penjuru dunia. Ada yang dari Selandia Baru, Australia, Belanda, Spanyol, Filipina, Amerika, Canada serta dari sejumlah negara-negara eropa.

“Mereka ini start dari Selandia baru dan di Indonesia itu dari salah satu kepulauan di Maluku Tenggara. Tapi kemudian ada yang singgah di Ambon dan singgah di Namrole, Buru Selatan. Rata-rata yang kesini star dari Ambon dan dari Buru Selatan. Ada juga yang tidak singgah di Buru Selatan tapi langsung ke sini (Wakatobi),” jelasnya.

Konsep yang ditawarkan bagi para wisatawan peserta Sail tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Mereka diberi keleluasaan mengeksplor keindahan alam Wakatobi melalui paket-paket wisata yang disediakan oleh sejumlah komunitas lokal.

Baca Juga :  Ciptakan Pemerintahan Bebas Korupsi, Pemkab Wakatobi Luncurkan Aplikasi Jaga Wakatobi

“Jadi karena mereka ini adalah para petualang, konsepnya ini dikasih bebas betul. Mereka memakai fasilitas masyarakat semua, motor di rental, mereka pergi diving juga sewa operator lokal dari paket-paket itu. Dulu kan di jamu pemerintah, dibawa kemana-mana dan nampaknya mereka tidak suka. Pemerintah hanya memfasilitasi pelabuhan, administrasi mereka difasilitasi di imigrasi dan jelas keamanannya,” pungkasnya. (Adm)

 

Peliput : Nuriaman

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

IKLAN

Latest Articles