Jumat, November 22, 2024

Budaya Tua Buton, Perekat Masyarakat Eks Kesultanan Buton

PASARWAJO – FESTIVAL Budaya Buton merupakan khasanah kearifan lokal budaya dan merupakan hasil karya budaya Pemerintah Kabupaten Buton yang ingin selalu melestarikan Budaya Buton.

Festival budaya Buton, dilaksanakan sejak tahun 2013 hingga sampai saat ini, dimana mulai dilaksanakan sejak 19 sampai dengan 24 Agustus sebagai puncak kegiatan.

Sampai saat ini, Budaya Buton masih selalu terjaga serta belum tergiris oleh modernisasi. Karena Pemerintah Kabupaten Buton selalu menggalakan dan mempertahankan adat istiadat budaya Buton
bahkan sampai menggaungkannya hingga ke tingkat Internasional melalui publikasi dan media cetak, media cyber sampai media elektronik.

Karena menurut masyarakat khususnya Pemerintah Kabupaten Buton, merupakan sebuah masa depan peradaban yang tidak akan terkikis arus globalisasi.

Saat menghadiri Festival Budaya Tua Buton, Gubernur Sulawesi Tenggara H Ali Mazi SH mengatakan, Festival Budaya Tua Buton gaungnya telah mendunia dan sudah go international.

Ketgam : Sedikitnya 34 kapal Yacht peserta Sail Indonesia berlabuh di teluk Pasarwajo guna menyaksikan pagelaran Festival Pesona Budaya Tua Buton

Hal itu dibuktikan dengan kehadiran turis dari 14 negara di festival Budaya Tua Buton yang dipusatkan di ibu kota Kabupaten Buton tersebut.

“Yang datang khususnya peserta kapal sail wonderful Indonesia sehingga festival ini dapat memiliki standar Nasional serta Go Internasional”, kata Ali Mazi saat menyampaikan sambutan di hari terakhir Festival Budaya Tua Buton, (24/8) kemarin.

Sambung Ali Mazi, dengan adanya perayaan Festival Budaya Buton setiap tahunnya, dunia tak hanya mengenal Pulau Buton sebagai daerah penghasil aspal terbesar saja, namun juga sebagai pusat pengembang promosi tradisi kebudayaan dan kearifal lokal yang masih dipertahankan oleh seluruh masyarakat serta Pemerintah Kabupaten Buton.

“Kedepannya dunia luar (Negara Lain) mengetahui Buton bukan hanya sekedar penghasil aspal terbesar di dunia walaupun hingga saat ini belum dapat dikelola secara maksimal serta belum membawa dampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di daerah,” kata Ali Mazi.

Baca Juga :  Muhammad Riskiyanto dan Anisa Amalia Jadi Duta Pariwisata
Ketgam : formasi tari kolosal yang ditampilkan dalam pagelaran Festival Pesona Budaya Tua Buton tahun 2019

Namun kata Ali Mazi, Manca Negara lebih mengetahui bahwa sampai saat ini Pemerintah Kabupaten Buton dan masyarakatnya masih selalu menjaga khasanah budaya kearifan lokal Buton, yang didalamnya terdapat etika, sopan santun yang diturunkan secara temurun sebagai kekayaan budaya selalu dijaga serta ditumbuh kembangkan dan tidak tergilas oleh waktu.

Data yang diperoleh, festival Budaya Buton kali merupakan Festival yang ke-7, dimana pada Festival Budaya Tua Buton kali ini dihadiri wisatawan mancanegara melalui kapal-kapal yacht dari 14 negara.

Negara-negara tersebut yakni Turki, USA,.UK, BRISTISH, JERMAN, new Zealand, Australia, Malaysia, Belanda, Kanada, Polandia, Norwegia, Swedia dan Spanyol. Dimana pada Festival kali ini, sebanyak 34 kapal yacht yang datang di Kabupaten Buton sejak tanggal 12 Agustus sudah dan berlabuh di teluk Pasarwajo dengan jumlah sebanyak 34 Kapal. (***)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

IKLAN

Latest Articles