SATULIS.COM, BUTON – Pencegahan stunting sangat penting ditanggulangi secara bersama-sama. Penaggulangan itu harus dilakukan dengan cara intervensi terintegrasi melalui program konvergensi pencehan dan penanganan stunting.
Hal itu dikatakan Andi Irfanji, Tenaga Ahli Kebijakan Gizi, Sekretariat Percepatan Penurunan Stunting Terintegrasi Kementerian PPN/Bappenas dan Novel Abdul Gafur, MSi, MDM, Tenaga Ahli Kebijakan Publik INEY Program 1000 hari HPK, Bangda Kemendagri.
Keduanya berkunjung di Kabupaten Buton dalam rangkaian Kunjungan Daerah Terpadu Pelaksanaan Konvergensi Program dan Kegiatan Percepatan Penurunan Stunting di tingkat Kabupaten Buton di Anjungan Kantor Bupati Buton di Takawa, Senin, 9 Desember 2019.
Menurut Novel, pencegahan stunting harus dilakukan secara konvergensi. “Dalam pelaksanaan konvergensi pencegahan stunting, Pihak Pemkab melaksanakan dan memanfaatkan hasil 8 aksi konvergensi dalam proses perencanaan, penganggaran, dan pengendalian pelaksanaan intervensi gizi pencegahan/penurunan stunting terintegrasi,” katanya.
Pihaknya juga menegaskan untuk selalu mengkoordinasikan dan melakukan pembinaan kepada kecamatan/kelurahan dan pemerintah desa dalam menyelenggarakan intervensi prioritas, termasuk dalam mengoptimalkan sumber daya, sumber dana dan pemutakhiran data.
Sementara itu, Andi Irfanji lebih menekankan pada kegiatan Analisa stuasi, menyusun rencana kegiatan, rembuk stunting, membuat Perbub, pembangunan manusia, manajemen data, pengukuran dan publikasi serta mereviu kinerja tahunan.
“OPD yang terkait pencegahan stunting harus mengidentifikasi sebaran stunting, cakupan intervensi, situasi ketersediaan program, dan praktik manajemen layanan saat ini untuk memahami permasalahan rendahnya integrasi intervensi gizi prioritas pada sasaran rumah tangga 1000 HPK,” kata Novel.
Dikatakannya rembuk stunting juga penting dilakukan. Sebab rembuk merupakan wadah untuk menyampaikan hasil analisis situasi, mendeklarasikan komitmen pemerintah daerah dan menyepakati rencana kegiatan intervensi penurunan stunting serta membangun komitmen publik dalam kegiatan penurunan stunting secara terintegrasi di kabupaten/kota. (Adm)