SATULIS.COM, JAKARTA – Menjadi salah satu dari sepuluh kepala daerah nominator penerima penghargaan kebudayaan oleh organisasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, Walikota Baubau Dr H AS Tamrin MH, berhasil memukau para peserta yang hadir pada sesi perkenalan, Rabu (08/01/2020).
Berlangsung di Aula Gedung Dewan Pers, sesi perkenalan serta teknikal meeting diikuti delapan Walikota/Bupati calon penerima penghargaan.
Para kepala daerah itu yakni Walikota Ambon, Richard Louhenapessy, Bupati Tubaba Lampung, Umar Ahmad, Bupati Gunung Kidul, Badingah, Bupati Sergei Sumut, Soekirman, Walikota Banjarmasin, Ibnu Sina, Bupati Halmahera Barat, Danny Misi, Walikota Baubau, DR H AS Tamrin MH, dan Bupati Tabalog Kalsel, Anang Syakhfiani.
Sedangkan Bupati Luwu Utara dan Walikota Tangsel Banten tidak berkesempatan hadir namun diwakili dan bersedia hadir pada kegiatan presentase yang terjadwal Kamis 9 Januari 2020.
Ketua PWI Pusat, Atal S Depari, memaparkan penghargaan kebudayaan yang diselenggarakan PWI pada HPN adalah penghargaan bergengsi. Terlebih, Presiden RI Joko Widodo yang akan menyerahkan langsung.
Proses seleksinya kata Atal, cukup ketat dan mempertimbangkan isi proposal dan aspek yang diajukan.
“Kabupaten saya di Sinabung juga masuk proposalnya. Hanya saja dari penilaian belum masuk. Jadi ada 30 Kabupaten/Kota yang memasukan proposal dari 18 provinsi yang mengajukan proposal penghargaan,” bebernya.
Atal menambahkan, dalam proses seleksi melibatkan juri profesional. Dua dari PWI sedangkan tiganya yakni Agus Darmawan, Rektor Multimedia Ninok Reksono, dan Penari sekaligus pemain film, Nongki Kusumaastuti.
Pemberian penghargaan merupakan kali kedua setelah pertama dilakukan pada tahun 2015. Dalam ajang penghargaan yang akan diserahkan pada Hari Pers Nasional (HPN) Banjarmasin itu, Walikota Baubau, AS Tamrin mendapat kesempatan kedua untuk mempresentasikan proposalnya pada Kamis (09/01/2020) dihadapan para dewan juri.
Pada sesi perkenalan diri, Walikota Baubau AS Tamrin mengatakan, Baubau merupakan daerah eks Kesultanan Buton dan memiliki Benteng terluas di dunia.
“Nilai-nilai kearifan lokal masih terus dipertahankan dan diaplikasikan dalam tataran kehidupan masyarakat,” bebernya. (Adm)