SATULIS.COM, BAUBAU – Tidak sebatas aparatur pemerintah sampai dengan tingkatan paling bawah (RT/RW), masyarakat juga diminta berpartisipasi dengan menyumbang dana demi terselenggaranya gelaran Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-XI Kota Baubau.
“Iya, kita hanya menjalankan sumbangan (MTQ) sesuai dengan perintah,” kata Zafia Salim, Ketua RT/RW 03/02 Lingkungan kancese, Kelurahan Kalia-lia Kecamatan Lea-lea.
Terkait permintaan sumbangan dana masyarakat, Lurah Kalia-lia, Rustam S.Sos mengatakan, pihaknya hanya menghimbau agar ada nilai partisipasi masyarakat dalam kegiatan MTQ dengan menyumbang secara ikhlas.
“Kami jalankan itu tidak ada paksaan, sesuai keikhlasan masyarakat. Mau seribu, dua ribu. Dalam menjalankan kegiatan keagamaan, apa salahnya kalau kita beramal seperti itu,” ungkap Rustam diruang kerjanya, Jumat (21/02/2020).
Rustam menambahkan, permintaan sumbangan ke masyarakat, bukan inisiatif dia sendiri. Melainkan hasil dari koordinasi dari tingkat Kota, kemudian turun ke Kecamatan untuk disampaikan ke masyarakat.
“Kami melakukan sebuah pertemuan musyawarah. Menyampaikan masyarakat untuk bersama-sama mendukung kegiatan MTQ Kota Baubau, seperti itu,” tutupnya.
Pelaksanaan MTQ ke-XI Kota Baubau diwarnai aksi pungli oknum Camat dengan melakukan pemotongan dana operasional kelurahan Rp 1,5 juta. Pasca viral dalam pemberitaan, potongan dana itu akhirnya di kembalikan.
Disisi lain, Wakil Walikota Baubau, La Ode Amad Monianse, dalam kapasitasnya selaku Ketua Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Kota Baubau, mengaku sama sekali tidak mengetahui akan ada pelaksanaan MTQ di Kota Baubau.
“Saya sebagai Ketua LPTQ malah tidak mengetahui sama sekali akan ada penyelenggaraan MTQ. Saya tidak pernah diundang rapat,” ungkapnya saat ditemui disela-sela acara Reuni Ikatan Alumni Resimen Mahasiswa Indonesia (IARMI), Sabtu (15/2/2020). (Adm)
Peliput : Firman