Selasa, Desember 10, 2024

Soal Sumbangan MTQ, Ini Penjelasan Walikota Baubau

SATULIS.COM, BAUBAU – Walikota Baubau, Dr AS Tamrin resmi membuka pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-XI tingkat Kota Baubau, Minggu, (23/02/2020).

Dalam kesempatan ini, Walikota Baubau juga menegaskan beberapa hal. Utamanya mengenai adanya informasi pungutan yang dilakukan pemerintah Kecamatan untuk kegiatan MTQ.

Bahwa pungutan tersebut bukan untuk mendanai kegiatan MTQ Kota Baubau, pihaknya tidak pernah memberikan perintah. Tetapi setiap Kecamatan akan ikut bersaing, begitu pula organisasi-organisasi. Mereka ikut bersaing dan membiayai dirinya untuk tampil megah dan maksimal.

“Meskipun demikian saya tidak mau membela. Saya sudah minta Inspektur untuk melakukan BAP terhadap camat. Siapa tahu dia atasnamakan pemerintah, periksa dia, baik camat atau lurah,” katanya.

As Tamrin juga meminta dalam pemeriksaan harus dibedakan. Pertama posisinya sebagai sebagai Camat atau Lurah dan kedua sebagai penanggung jawab kontingennya masing-masing.

“Bedakan ya, tidak boleh dicampur aduk. Karena ini sudah ditahu orang bahwa saya mau formil meloloskan, tidak ada. Apalagi sudah dikatakan terstruktur, ini sudah fitnah, jangan kita tercemar gara-gara ini. Makanya proses, siapa yang suruh dia,” katanya.

“Tapi bila mereka bersepakat untuk menyumbang pakaian agar kontingen tampil keren atau konsumsi supaya kontingen hebat maka dikasih gizi dulu, itu boleh karena pemerintah tidak tanggung itu. Tapi jangan atasnamakan pemerintah untuk menanggulangi hal itu, jangan. Tapi kalau mereka berkreasi, saya tidak katakan itu halal tetapi itu menjadi urusan masing-masing kontingen ya,” tambahnya.

Ia pun memastikan, Walikota, Wakil Wali Kota, DRPD, Sekda, Kabag Kesra tidak pernah mengeluarkan perintah itu (Penarikan pungutan).

“Tidak, tetapi kita sudah turunkan tim untuk melakukan BAP dengan informasi ini. Apalagi ini acara sakral, jangan sampai kita pungli. Tapi kalau inisiatifnya mereka sesuai kesepakatan, saya kira itu boleh, tapi jangan seret pimpinan seolah Walikota juga ikut-ikutan,” katanya.

Baca Juga :  Hasil Audit BPK, Pungli di Buteng Capai Rp 1 Miliar Lebih

Lebih lanjut Dr AS Tamrin mengatakan, kegiatan MTQ merupakan dialektika antara budaya dan agama. Sehingga diharapkan mampu mewujudkan harmonisasi sosial yang sejuk dan menumbuh kembangkan kegiatan keagamaan secara serasi, selaras dan seimbang.

“Apalagi dalam sejarah Kota Baubau ini lahir dan dibesarkan dalam nuansa islam. Budayanya pun tidak terpisahkan dengan nilai-nilai Islam, sehingga kita menginginkan nuansa islam itu redup disaat masyarakat dunia bersimpati dengan islam,” katanya.

Untuk itu, Dr AS Tamrin mengajak agar momen MTQ ini dijadikan sebagai ajang perenungan dan motivasi diri untuk meningkatkan pengetahuan dan pengamalan nilai-nilai universal Al Qur’an. Sebagaimana target dari MTQ yakni menjadikan Al Qur’an melekat dalam kehidupan masyarakat, dan Al Qur’an bisa dibaca serta dicintai setiap orang.

Ia juga menitip pesan kepada dewan hakim agar menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab. Pilih peserta yang layak agar dapat menjadi duta Kota Baubau.

“Kepada peserta saya ucapkan selamat berlomba. Tanamkan dalam diri masing-masing bahwa kalianlah yang layak menjadi duta Kota Baubau. Sebab dengan tekad itu, kalian akan tampil maksimal,” pesannya. (Adm)

Peliput : Firman

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

IKLAN

Latest Articles