SATULIS.COM, BAUBAU – Insentif mencapai Rp 25 juta per bulan yang diberikan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buton, rupanya belum mampu membuat para dokter spesialis betah bertugas di Kabupaten Buton. Bahkan diusia tugas yang baru menginjak satu hingga dua tahun, para dokter sudah mengajukan pindah tugas ke daerah lain.
Bupati Buton, Drs La Bakry mengatakan, tidak dapat dipungkiri, banyak dokter yang mengabdi di daerah-daerah terpencil di Buton, berasal dari luar daerah. Sehingga dalam kurun waktu satu hingga dua tahun sudah ajukan pindah tugas.
“Kami sudah berupaya memberikan insentif mencapai 25 juta untuk para dokter spesialis. Namun, untuk memberikan lebih dari itu Buton masih belum siap karena masih terbatasnya kapasitas fiskal,” beber La Bakry dalam acara penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemkab Buton dengan dua universitas, yakni Universitas Bosowa Makassar dan Universitas Muhammadiyah Buton, Jumat (06/03/2020)
Olehnya itulah, Pemkab Buton memberikan beasiswa bagi putra-putri Buton untuk mengenyam pendidikan di perguruan tinggi dan kembali membangun daerah.
Dalam sambutannya, Bupati Buton memaparkan, Pemerintah Kabupaten Buton senantiasa bersinergi dengan berbagai kalangan termasuk pihak perguruan tinggi dalam membangun daerah. Selama ini Pemda juga telah memberikan beasiswa untuk meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas di daerah ini.
Lebih lanjut, politisi Golkar ini mengatakan, dirinya meminta kepada Presiden dan Gubernur, kiranya ke depan, daerah juga diberi keleluasaan dalam mengelola sumber daya alam yang dimiliki untuk meningkatkan pendapatan asli daerah.
Bupati yang pernah berprofesi sebagai dosen ini berharap, kerjasama ini akan memberikan kontribusi nyata berupa kajian-kajian atau masukan bagi pembangunan daerah. (Adm)