SATULIS.COM, Baubau – Adanya temuan dua kasus positif Covid-19 di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra), membuat sejumlah pihak kian gencar menyuarakan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam mencegah meluasnya penyebaran COVID-19 di kota itu.
Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 GP-Ansor Kota Baubau, Muh. Asrul Salam meminta Pemkot Baubau agar melakukan pengkajian mendalam dari semua aspek terkait PSBB. Mengenai dampak positif maupun dampak negatif yang ditimbulkan akibat pemberlakuan PSBB.
“Pemerintah Kota Baubau perlu mengkaji ulang untuk diberlakukannya PSBB, karena ini (menyangkut) orang banyak,” beber Asrul, Selasa (28/04/2020).
Asrul memberikan apresiasi kepada pemerintah Kota Baubau melalui satgas Covid-19 atas tindakan cepat dalam menangani warga yang telah dinyatakan positif Covid-19.
“Kami sangat mengapresiasi pemkot melalui Gugus tugas atas tindakan cepatnya dalam menangani warga Baubau yang telah dinyatakan positif covid 19,” beber Asrul.
Ia mengatakan bahwa pemerintah Kota Baubau melalui gugus tugas perlu menelusuri secara detail orang-orang yang pernah kontak fisik dengan pasien yang telah dinyatakan positif Covid-19 untuk kemudian di lakukan rapid test serta pengawasan.
Pihaknya juga menghimbau masyarakat Kota Baubau agar tidak panik yang berlebihan. Namun harus lebih meningkatkan lagi kewaspadaan terhadap penyebaran covid-19 dengan cara lebih baik beraktivitas dirumah.
Dikatakan Asrul, jika terpaksa harus keluar, gunakanlah masker dan hindari kontak fisik degan orang lain. Penting untuk lebih disiplin lagi dalam menerapkan sosial distancing, pola hidup bersih dan sehat, serta sering mencuci tangan dengan sabun dan istirahat yang cukup.
“Mari kita doakan pasien positif agar diberi kesembuhan, serta mari kita support tim medis sebagai garda terdepan dalam menjalankan tugasnya,” beber Asrul. (Adm)
Peliput : Firman