Dokter di Buteng Mengaku Diancam Saat Mendata Pasien Terpapar Covid-19

2308
dokter Naim Ismail

SATULIS.COM, Buton Tengah –  Pasien corona di Buton Tengah terus bertambah. Rilis dari gugus tugas provinsi Sulawesi Tenggara beberapa waktu lalu mengatakan bahwa kasus positif Covid-19 telah bertambah, satu diantaranya kabupaten baru, yakni Buton Tengah (Buteng) sebanyak 15 orang.

Namun, jumlah tersebut tidak bertahan lama. Belum sehari pasien terpapar corona di negeri 1000 gua ini mengalami lonjakan lagi sebanyak 3 orang.

Penambahan itu merupakan hasil swab dari jumlah orang yang reaktif corona sebanyak 24 orang yang tersebar di beberapa kecamatan.

- Advertisement -

Atas itu, tim gugus tugas kabupaten langsung melakukan karantina mandiri terhadap mereka yang dinyatakan positif.

Ketgam : Stori WhatsApp dokter Naim Ismail

Tak sampai disitu, tim kabupaten juga sementara lagi melakukan telusur kontak terhadap mereka yang dinyatakan positif sebelum di lakukan swab.

Di perjalanan saat melakukan pendataan, salah satu dokter di Buteng ternyata mengalami kejadian yang tidak mengenakan.

Hal itu di ketahui melalui unggahan stori WhatsApp seorang dokter yang bernamakan dr Naim Ismail.

“Tadi malam saya ambil data keluarganya,, pas saya pulang orang tua yang positif ini utus orang untuk mengancam mau tebas kita mendata ini,” tulis dr Naim Ismail di laman statusnya.

Dalam status tersebut dirinya mengiba agar tidak mempersulit pekerjaannya.

“Kalau di suruh pilih, kami mau istrahat juga,” tulisnya.

“2 resiko nyawa. Resiko corona dan resiko di bunuh,” tulisnya.

Saat awak SATULIS.COM pagi tadi coba menelusuri kebenaran kabar tersebut dengan mendatangi Puskesmas, dr Naim Ismail belum bisa di temui. Namun salah satu perawat yang ada di Puskesmas Mawasangka membenarkan hal itu.

“Iya, benar kabar itu yang terjadi di Watorumbe,” singkatnya, Senin (18/05/2020).

Hingga berita ini tayang, dokter Naim Ismail belum berhasil di konfirmasi. Saat di Hubungi via WhatsAppnya dokter tersebut belum merespon. (Adm)


Baca Juga :  Pembagian Bantuan Covid-19 di Kota Baubau tak Patuhi Prokes

Peliput : Arwin

Komentar