SATULIS.COM – Nasib mujur masih berada di pihak Kadir (44) dan lima orang rekannya. Alami kerusakan mesin dan kapalnya tenggelam, hingga sempat terombang-ambing di lautan selama tiga hari, nyawa ke-enam awak KM Bunga Rosia akhirnya terselamatkan, Rabu (27/05/2020)
Laporan : Firman, Baubau
Musibah tersebut bermula saat KM Bunga Rosia dengan GT 27 melintas diantara perairan Kabaena dan Selayar, Senin (25/05/2020). Waktu menunjukkan sekira pukul 09:00 Wita. Pagi itu, cuaca terbilang ekstrim. Angin kencang ditambah ombak besar, membuat KM Bunga Rosia alami mati mesin ditengah lautan.
Keadaan kian parah. Mesin alkon pengisap air, juga ikut rusak. Air terus masuk membuat kapal tenggelam. Beruntung, ada rakit yang disiapkan. Terbuat dari kumpulan drum plastik. Berbekal baju dibadan, Kadir Cs memulai petualangan baru. Terombang ambing, berjuang bertahan hidup ditengah lautan diatas rakit.
Disiang hari, cuaca ditengah lautan begitu terik. Sebaliknya, dimalam hari cuaca begitu dingin dan menusuk hingga ke tulang. Dalam suasana itu, mereka hanya bisa saling memandang. Berharap pertolongan segera datang.
Siang berganti malam. Malam kembali menembus pagi, belum ada tanda-tanda datangnya pertolongan.
“Kita duduk saja di atas rakit sambil minum air asin. Tidak (makan), karena tidak ada persidaan (bekal), kapalnya sudah tenggelam. Kalau rakit ada memang di kapal,” tutur Kadir kepada Satulis.com, Kamis (28/05/2020).
Sampai akhirnya pada hari ke-tiga, Rabu (27/05/2020) ada kapal besar yang melintas. Dengan semangat, Kadir Cs berteriak, melambai dan memberikan gerakan agar keberdaan mereka diketahui.
Jarak pandang yang cukup jauh, membuat mereka tidak terlihat. Tidak ada tanda-tanda berhenti. Kapal terus melaju. Kadir Cs tidak bisa berbuat banyak. Mereka juga tak punya dayung untuk mengayuh.
Ketika harapan itu mulai pupus, tiba-tiba kapal tersebut putar haluan. Berbalik arah, terlihat mendekat menuju rakit mereka. Kapal penolong itu adalah MT Alice XXV. Tangker milik PT Pertamina (Persero).
“Alhamdulillah, ternyata ada salah satu ABK yang lihat dari teropong. Jadi mereka balik kembali ambil kita,” urai Kadir.
Setelah melakukan evakuasi, MT Alice XXV kembali melanjutkan pelayarannya menuju Kota Baubau dengan membawa serta 6 awak KM Bunga Rosia. Menempuh perjalanan selama kurang lebih 3 jam, kapal akhirnya tiba dan bersandar di pelabuhan Murhum.
“Jadi sekitar jam 03:00 Wita, kami dapat berita dari kapal MT. Alice XXV melaporkan ABK KM Bunga Rosia GT 27 tengelam disekitar pulau Selayar dan Kabaena. Kapal Alice XXV lewat karena tujuannya Baubau, menolong enam orang ABK,” beber Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Murhum, Pradigdo
Diketahui, KM Bunga Rosia adalah kapal milik warga Jeneponto. Juragan kapal ikut serta dalam kejadian itu. Kepala UPP Pelabuhan Murhum telah melakukan kontak dengan pihak Syahbandar Jeneponto untuk memulangkan enam orang korban kapal tenggelam via Makassar dengan menumpang Kapal KM Dharma Very.
“Untuk sementara ke-enam korban kapal tenggelam di rawat di Pelabuhan Murhum Kota Baubau, sembari menunggu kapal Dharma very yang akan berangkat sebentar sore (28/05/2020) sekitar pukul 15:00 Wita menuju Kota Makasar,” tutup Pradigdo. (Adm)