SATULIS.COM, Buton Tengah – Diduga sempat melakukan kontak erat dengan pasien Positif Covid-19 dan ogah dilakukan rapid test, La Tia, salah satu pengajar di sekolah menengah atas (SMA) Mawasangka, Buton Tengah (Buteng) Sulawesi Tenggara (Sultra), angkat bicara.
Menurut dirinya, Ia mau melakukan pemeriksaan asal alat yang di pakai tidak membaca penyakit selain corona.
“Sebelumnya saya sudah sampaikan ke kapus Mawasangka, bidan Darni bahwa saya tidak mau di rapied kalau alat itu tidak bisa membedakan virusnya penyakit corona dan penyakit lain. Sebab saya punya penyakit lambung dan ginjal sudah 10 tahun ini nanti di baca reaktif,” kata La Tia saat menghubungi media ini sekitar pukul 20.00 wita, Selasa (02/06/2020) malam.
Sehingga dengan alasan tersebut dirinya menolak untuk di lakukan rapied test. Tak hanya itu, Ia juga membantah bahwa dirinya sempat kontak langsung dengan warga Mawasangaka Tengah (Masteng) yang terpapar corona seperti yang di kabarkan.
“Dalam pemberitaan sebelumnya itu di sebut kalau saya inap di rumahnya iparku selama 14 hari atau 2 minggu itu tidak benar. 1 jam pun tidak pernah. Jadi begitu yang benar,” ucapnya.
Kekeliruan informasi itu menurut guru olah raga tersebut, karena sumber yang beredar tidak jelas dan mengada ada yang tidak bisa di jadikan dasar.
Namun dirinya tidak membantah kalau iparnya yang di vonis terpapar corona pernah datang kerumahnya. Ia menjelaskan bahwa kedatanganya hanya sesaat (mampir) memberikan uang kepada kemenakannya.
“Saat dia datang sudah selesai masa inkubasi selama 20 hari. Datang kerumah untuk bawakan uang kemenakannya, itupun tidak langsung tapi uangnya di simpan diatas meja karena buru buru mau servis TV nya di samping rumah bapak Suardi Halua,” terangnya.
Di ujung telpon Ia menegaskan bahwa jika benar dirinya reaktif atau kondisi terburuknya terpapar corona maka, orang terdekatnyalah (istri) yang akan kena pertama tetapi itu tidak terjadi.
“Istriku yang di rapied test hari Jumat 29 Mei lalu hasilnya non reaktif dan itu sudah jelas dan masyarakat harus tau,” timpalnya.
Diketahui, sebelumnya oleh media SATULIS.COM, La Tia di kabarkan enggan di lakukan pemeriksaan (tapied test) akibat di duga kuat sempat kontak dengan iparnya yang ada di Masteng yang terpapar corona. (Adm)
Peliput : Arwin