SATULIS.COM, Wakatobi – Wakil bupati Wakatobi, Ilmiati Daud, mengungkapkan jika dirinya pernah punya keinginan untuk mundur dari jabatannya sebagai Wakil Bupati Wakatobi mendampingi Bupati Arhawi.
Keinginan itu muncul akibat melihat kondisi masyarakat Wakatobi dengan berbagai macam keluhan. Terlebih, dirinya sebagai wakil bupati Wakatobi merasa ditinggal sendiri dalam perjalanannya.
“Saya juga pernah merasa kalah,” ungkap Ilmiati Daud Saat melakukan kampanye terbatas di Desa Sandi, Kecamatan Kaledupa Selatan, Rabu (21/10/2020).
Calon wakil bupati Wakatobi yang kini berpasangan dengan Haliana ini menceritakan, perasaan tersebut dirasakan dirinya dalam kurun empat tahun terakhir.
“Saya tau kalau saya memanggil orang, mereka takut nanti piringnya pecah. Jadi saya jalan sendiri dari pulau Binongko, Kaledupa, Tomia. Saya duduk kadang tidak dilihat, tapi saya tetap membaca apa yang bapak ibu rasakan,” tuturnya.
Lanjutnya, dengan rasa tersebut pun dirinya sampai minta pertimbangan ke tokoh Sultra, yakni Gubernur Sulawesi tenggara (Sultra) Ali Mazi dan mantan gubernur Sultra dua periode, Nur Alam.
“Saya sampaikan, pak saya mundur saja dan beliau bilang jangan mundur. Tetap jalan dan kerjakan apa yang menjadi tugasmu, apa yang kamu bisa dan ingat harus ikhlas Insya Allah kemenangan itu ada di balik kesabaran,” paparnya.
Komitmen berwakatobi kembali dilandasi cita-cita ingin membawa Wakatobi ke arah yang lebih baik, dia memutuskan kembali maju bertarung di Pilkada Wakatobi berpasangan dengan Haliana. Kesepakatan itu diambil setelah saling menjajaki dan adanya kesamaan visi-misi untuk Wakatobi lebih maju.
“Saya tidak akan berdiri di depan bapak ibu sekalian, kalau tidak ada keinginan untuk merubah yang hari ini kalian rasakan. Yang kalian lihat oleh masyarakat dari Hakka sampai tindoi,” gema Ilmiati. (Adm)
Peliput : Arjuno