Jumat, November 22, 2024

AS Tamrin Ingin Tanamkan Falsafah PO-5 Sejak Usia Dini

SATULIS.COM, BAUBAU – Walikota Baubau Dr H AS Tamrin, MH menginginkan falsafah PO 5, yakni Pomaa maasiaka, Popia piara, Pomae maeaka, Poangka angkataka dan Pobinci binci kuli yang merupakan warisan nilai-nilai yang diadopsi dari leluhur akan  sangat tepat jika ditanamkan sejak usia dini atau masih anak-anak.

Hal ini diungkapkan Walikota Baubau Dr H AS Tamrin, MH saat menutup festival lomba santri IV (Lomba Baca Tulis Al Qur’an) di masjid Islamic centre kawasan kota mara Wameo Selasa (24/11/2020).

Penanaman nilai-nlai PO 5 sejak usia dini menurut H AS Tamrin, karena dilandasi dengan kondisi yang terjadi sekarang ini di masyarakat dimana sudah ada anak-anak dengan gurunya yang selalu abai sudah tidak saling menghiraukan. Demikian pula dengan orang tua dan anak-anaknya, kemudian antara kakak dan adik sudah tidak saling mendengarkan satu sama lainnya.

Menurut orang nomor satu di Kota Baubau ini, PO-5 merupakan implementasi dan bisa diadopsi dalam kehidupan keseharian anak-anak usia dini seperti Pomaa maasiaka yang artinya saling sayang menyayangi yang ingin diajarkan kepada anak-anak. Kemudian, Popia piara yang artinya saling memelihara, saling mengayomi.

Dikatakan, Pomae maeaka yang artinya, saling menanggung rasa malu sehingga kalau ada yang berbuat keonaran bukan hanya diri sendiri tapi seluruhnya mulai dari orang tua, keluarga dan tetangga sekitarnya. Sehingga, bila ini terapkan sejak dini maka untuk berbuar keonaran atau menghujat orang akan berpikir panjang sebab sudah tertanam nilai-nlai falsafah PO 5 warisan leluhur tersebut.

Disamping itu, Poangka angkataka yang artinya saling mengangkat harkat, saling menghargai dan menghormati yang wujudnya adalah tata karma. Selain itu, Pobinci binci kuli yang merupakan filsafat rasa saling merasakan perasaan orang lain, tenggang rasa.

Baca Juga :  Sejumlah Calon PAW Roslina Rahim Mendadak Dipecat

“Yang muda-muda akan menghargai yang tua, menghargai  gurunya dan menghargai orang tuanya. Sebaliknya juga yang tua-tua menghargai adik-adiknya. Sehingga, memang keinginan saya falsafah PO 5 ini sejak usia dini mulai diadopsi untuk meresap dalam sanubari anak-anak terutama santri yang sudah pandai membaca dan menghafal Al Qur’an,” ujar H AS Tamrin.

Ditambahkan, bila anak-anak sejak usia dini sudah bisa membaca Al Qur’an yang ke depannya diharapkan harus meningkat menjadi mengetahui serta memahami apa yang diucapkan atau dibacakan. Kemudian menghayati secara mendalam di sanubari. Maka akan selaras dan tepat bila falsafah PO-5 juga diterapkan, sebab apalah artinya memahami narasi-narasi yang indah bila semua tidak diimplementasikan.

Ditempat yang sama, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Baubau, H Rahman Ngkaali juga menyinggung soal nilai-nilai PO-5 yang selama ini digaungkan oleh Walikota Baubau Dr H AS Tamrin, MH. Dimana falsafah PO-5 ini akan sangat baik bila santri dapat memahami dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Terlebih, falsafah PO-5 selaras dengan ajaran agama Islam.

H Rahman Ngkaali memberikan apresiasi kepada santri se-Kota Baubau yang telah menunjukkan kepiawaiannya dalam membaca Al Qur’an. Tentu hal ini harus terus dikembangkan menjadi lebih baik ke depan.

Sementara itu, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kota Baubau Abdul Karim, S.Pd, M.Si berjanji akan menjadikan lomba santri ini se Kota Baubau ini ke depan menjadi ivent yang lebih besar lagi, terutama dari segi peserta akan menjadi lebih banyak.

Dengan begitu, akan menghasilkan santri-santri  yang lebih berkualitas lagi dan ke depan bisa membawa nama harum daerah Kota Baubau. Tak lupa Abdul Karim menyampaikan terima kasih kepada jajaran panitia, terutama penyuluh agama se-Kota Baubau yang sudah mencetak santri-santri yang berkualitas. (Adm)

Baca Juga :  Anjing Pengusaha yang Gigit Pekerja Bukan Milik Simon Liong, Tapi Fokas Simon

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

IKLAN

Latest Articles