SATULIS.COM, BUTON – Samsu Umar Abdul Samiun kembali mendapatkan gelar kehormatan dari masyarakat adat. Kali ini datang dari perangkat adat Desa Kondowa, Kabupaten Buton yang menyematkan gelar Sesepuh Adat Desa Kondowa kepada Umar Samiun.
Gelar tersebut disematkan pada acara pesta adat tahunan masyarakat Kondowa-Dongkala, Senin (28/12/2020), dengan tema Melalui Pesta Adat Tahunan Kita Lestarikan Budaya Kondowa – Dongkala. ‘Pi Anano Lompa, Pi Anano Koicu’ sebagai wujud persatuan dan kesatuan dalam upaya pencegahan dan pengendalian penyebaran Covid-19.
Hadir dalam acara itu, Bupati Buton Drs La Bakry MSi, mantan Bupati Buton Samsu Umar Abdul Samiun SH, Sultan Lembaga perangkat adat dr Izat Manarfa, Ketua DPRD Buton Hariasi Salad SH, anggota DPRD Provinsi Sultra, Fajar Ishak, serta para tokoh adat dan agama.
Samsu Umar Abdul Samiun dalam sambutannya, mengucapkan terimakasih atas penghargaan yang diberikan masyarakat, khususnya perangkat adat Desa Kondowa yang telah mendaulatnya sebagai sesepuh adat Desa Kondowa. Terlebih, penghargaan itu diberikan ketika dia sudah tidak lagi memiliki jabatan apa-apa.
“Terimakasih atas penghargaan sebagai sesepuh. Saya pikir sudah tidak diingat lagi. Saya juga ucapkan juga terimakasih karena perangkat adat Kondowa yang sudah mengikhlaskan tanahnya seluas 71 Hektar untuk pembangunan kompleks perkantoran Takawa, dimana saat itu saya masih menjabat bupati Buton,” kata Umar Samiun diawal sambutannya.
Umar Samiun, menyampaikan rasa terimakasihnya karena pada pemilihan Bupati lalu, masyarakat Kondowa masih memberikan kepercayaan kepada pasangan Umar Bakry. Hal itu terbukti dengan perolehan suara yang diraih Umar Bakry di Kondowa.
“Setelah kurang lebih 3 tahun, saya baru punya kesempatan lagi bersilaturahim dengan masyarakat Kondowa. Untuk itu, izinkan saya mengucapkan terimakasih kepada orang tua, kakak dan adik-adikku di Kondowa karena masih percaya dengan kepemimpinan Umar Bakry,” kata Umar Samiun.
Umar Samiun juga secara panjang lebar menceritakan sejarah kesultanan Buton. Terkhusus Sultan Buton ke-IV, Dayanu Ikhsanuddin. Dimana pada masa pemerintahannya, banyak terobosan dalam pemerintahan kesultanan Buton, salah satunya membuat kesultanan Buton menganut sistem demokratis.
Sementara itu, Bupati Buton Drs La Bakry MSi, mengingat pentingnya mematuhi protokol kesehatan. Pakai masker, jaga jarak, dan rajin mencuci tangan. Dia juga menyampaikan komitmennya untuk terus membenahi infrastruktur di Kondowa. Terlebih, masyarakat Desa Kondowa melalui perangkat adat telah banyak memberikan sumbangsih dalam pembagunan di Kabupaten Buton.
Sebelumnya, dr Izat Manarfa yang didaulat membawakan sambutan pertama, menegaskan jika pesta adat yang dilaksanakan harus membawa manfaat bagi seluruh masyarakat. Selain itu, sebagai bentuk menjaga kearifan lokal dan memelihara adat istiadat.
“Semoga acara ini bisa dipertahankan dan dilaksanakan setiap tahunnya,” harapnya. (Adm)
Peliput : Gunardih Eshaya