AS Tamrin Serukan Penting Toleransi Antar Umat Beragama

44
Ketgam : Walikota Baubau usai memimpin upacara peringatan Hari Amal Bhakti Departemen Agama, Selasa (05/01/2021). (Foto : Diskominfo Baubau/Satulis.com)

SATULIS.COM, BAUBAU – WaliKota Baubau Dr. H. AS Tamrin, MH. saat menghadiri Upacara Hari Amal Bakti (HAB) ke-75 Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia menyerukan pentingnya toleransi antar umat beragama. Pasalnya, dengan adanya toleransi, maka kerukunan antar umat beragama dapat tercipta.

Seruan tersebut ia sampaikan saat membacakan sambutan Menteri Agama Republik Indonesia Yaqut Cholil Qoumas pada upacara peringatan HAB ke-75 Kemenag RI di halaman kantor Kementerian Agama Kota Baubau Jalan Palagimata, Selasa, (5/1/2021). Pada upacara tersebut Wali Kota Baubau bertindak sebagai inspektur upacara.

Selain itu, sejumlah pejabat eselon dua lingkup pemerintah Kota Baubau juga turut hadir dalam upacara tersebut. Di antaranya ialah Asisten satu Setda Kota Baubau Drs. Rahmat Tuta, M.Si. dan Plt. Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Kota Baubau La Ode Darusalam S.Sos, M.Si.

- Advertisement -

Mengutip sambutan Menteri Agama RI H. AS Tamrin mengungkapkan, pengembangan toleransi dan kerukunan antar umat beragama merupakan karya bersama para Tokoh Agama, para Menteri Agama dan aparatur Kementerian Agama dari masa ke masa. Menurutnya, tanpa toleransi, tidak akan tercipta kerukunan.

“Toleransi dan kerukunan antar umat beragama dilakukan dengan tanpa mengusik akidah dan keimanan masing-masing pemeluk agama. Pengalaman membuktikan toleransi dan kerukunan tidak tercipta hanya dari satu pihak, sedangkan pihak yang lain berpegang pada hak-haknya sendiri”, kutipnya.

Ditambahkan, di negara yang berdasarkan Pancasila ini, tidak ada diktator mayoritas atau tirani minoritas. Dalam kaitan itu, semua umat beragama dituntut untuk saling menghormati hak dan kewajiban masing-masing, di mana hak seseorang dibatasi oleh hak-hak orang lain.

“Pancasila adalah ideologi pemersatu yang merangkum nilai-nilai keindonesiaan sebagai bangsa yang beragama. Sila pertama dan utama Pancasila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, meneguhkan identitas nasional sebagai bangsa yang beragama dan bermoral”, imbuhnya.

Baca Juga :  Polda Sultra Kalah Praperadilan, Kuasa Hukum Walikota Baubau "Meradang"

Orang nomor satu di Kota Baubau ini juga mengungkapkan, komitmen religius dan moralitas menjadi barometer apakah suatu bangsa dapat menjadi bangsa yang besar atau tidak. Sejalan dengan itu, tugas dan tanggung jawab sejarah bagi seluruh bangsa Indonesia adalah mengisi negara yang berketuhanan Yang Maha Esa, yang sejalan dengan asas demokrasi dan kedaulatan rakyat.

Lebih lanjut ia menegaskan, Bangsa Indonesia, dari generasi ke generasi harus bisa menjaga komitmen nasional tentang landasan bernegara di tengah dahsyatnya percaturan global. Percaturan global ini mencakup bidang geopolitik, ekonomi, kebudayaan, ilmu pengetahuan, teknologi dan lain-lain.

Wali Kota dua periode ini juga mengingatkan tentang semangat Kementerian Agama baru dan semangat baru dalam mengelola Kementerian Agama. Semangat Kementerian Agama baru tersebut dapat diterjemahkan dengan beberapa kata kunci.

Pertama, manajemen pelayanan dan tata kelola birokrasi yang harus semakin baik, termasuk di dalamnya pelayanan penyelenggaraan haji dan umrah, pendidikan agama dan keagamaan, serta pusat pelayanan keagamaan.

“Kedua ialah, penguatan moderasi beragama. Salah satu penekanan moderasi beragama adalah pada penguatan literasi keagamaan, budaya toleransi, dan nilai-nilai kebangsaan. Ketiga, persaudaraan, yang meliputi merawat persaudaraan umat seagama, memelihara persaudaraan sebangsa dan setanah air dan mengembangkan persaudaraan kemanusiaan,” tuturnya mengutip sambutan Menteri Agama RI. (Adm)

Komentar